Mohon tunggu...
Yusuf Hamim
Yusuf Hamim Mohon Tunggu... Abdi Negara -

Pokoke Nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sinergi Api dan Cahaya

13 April 2017   00:47 Diperbarui: 13 April 2017   00:51 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu

.....................

Aku dan kamu sama – sama telanjang

Kita bercinta di lantai dingin,

Deru pelukmu kian hangat dekap nafasku kian memanas

Kita ciptakan api,

Yang membakar dinding-dinding kebekuan

Meluluhlantakkan tiang-tiang kesombongan

Menerbanghamburkan atap-atap keegoisan

Lalu kita berkreasi tarian api

Hingga matahari mengiri

Kita gubah lagu cahaya

Hingga rembulan reda

.................................................

Pada akhirnya kita lelah

Berkejar-kejaran di lidah api

Bercengkerama di hangat cahaya

.................

Kini kau telah hamil tua

Dan segera lahir

Anak-anak cinta

Dari senggama bisu api dan cahaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun