Mohon tunggu...
Nuansa Cinta Puteri Dwipa
Nuansa Cinta Puteri Dwipa Mohon Tunggu... Mahasiswa

"Lost in the Magic of Cinema : An Avid Film Enthusiast"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotik dan Iklan Gojek

31 Mei 2023   11:01 Diperbarui: 31 Mei 2023   11:17 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gojek services from 2.bp.blogspot.com 

Setiap area keberadaan sangat diresapi dengan teknologi di era digital saat ini. Teknologi ini juga digunakan secara luas di dunia komersial untuk memperluas daya tarik dan jangkauan pasar banyak perusahaan. Perusahaan Gojek adalah salah satunya. Gojek telah memperluas pasarnya melalui penggunaan iklan dan teknologi untuk melintasi batas geografis. Kami akan membedah iklan Gojek dan mengungkap simbol dan maknanya menggunakan aliran semiotika Roland Barthes. Contoh bagus dari iklan yang mengomunikasikan pesan secara efektif adalah iklan perusahaan Gojek. Iklan untuk Gojek bertujuan untuk menyampaikan citra yang sama tentang perusahaan dan kehidupan sehari-hari mereka. Ini dicapai dengan memanfaatkan elemen visual seperti warna, tipografi, dan gaya. Semua ini berupaya untuk menghasilkan lingkungan yang ramah dan menyenangkan yang sesuai dengan layanan Gojek.

Teori aliran semiotik Roland Barthes digunakan untuk mengkaji iklan di Gojek. Impor simbolik dari sebuah iklan adalah fokus dari aliran semiotika Barthes. Landasannya adalah gagasan bahwa semua simbol dapat dipahami berdasarkan faktor budaya dan kontekstual. Kita dapat mengidentifikasi simbol-simbol yang digunakan dalam iklan Gojek dan makna yang mereka sampaikan dengan menerapkan aliran semiotika Roland Barthes. Pemanfaatan simbol dari kehidupan sehari-hari dalam pemasaran Gojek ditemukan. Ini dilakukan dengan memanfaatkan warna-warna berani, tipografi yang mudah dibaca, dan desain yang ringan. Akibatnya, pelanggan mungkin merasa bahwa Gojek adalah layanan biasa yang dapat mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Seorang ibu dan anaknya terlihat sedang berbelanja di pasar dalam iklan Gojek. Berbagai makna disampaikan dalam iklan ini melalui penggunaan simbol-simbol. Simbol-simbol ini dapat dibagi menjadi tiga kategori menurut sekolah semiotik Roland Barthes: simbol untuk benda, simbol untuk orang, dan simbol untuk aktivitas. Pertama, ada simbol untuk produk. Beberapa barang Gojek, termasuk Go-Pay dan Go-Food ditampilkan dalam iklan ini. Barang yang ditawarkan Gojek dilambangkan dengan simbol tersebut. Kedua, representasi orang dalam simbol. Seorang ibu dan anaknya yang masih kecil diperlihatkan dalam iklan ini sedang berbelanja di pasar. Gagasan bahwa produk Gojek dapat meringankan kehidupan masyarakat yang menggunakan. Sebagai opsi ketiga, tindakan dapat direpresentasikan menggunakan simbol. Dalam iklan tersebut terlihat seorang ibu dan anaknya menggunakan Go-Pay untuk menyelesaikan transaksi. Ini menjadi contoh bagaimana transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan Go-Pay.

Selain dari itu, ada pula logo Gojek yang muncul dalam iklan bisnis Gojek. Kata "Gojek" berada di tengah lingkaran pada logo Gojek. Tanda ini menunjukkan bahwa Gojek adalah perusahaan yang dijalankan secara profesional. Selain itu, lambang ini juga menyampaikan bahwa Gojek adalah perusahaan yang bercita-cita membantu klien dalam mewujudkan tujuannya. Lalu ada gambar seorang pria yang menggunakan aplikasi Gojek, yang merupakan simbol yang digunakan dalam kampanye perusahaan Gojek. Gambar ini menunjukkan betapa mudah dan praktisnya aplikasi Gojek bagi individu.Ilustrasi ini juga menunjukkan bagaimana Gojek adalah perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh individu dan dianggap sangat menguntungkan. Selain itu, warna hijau merupakan simbol yang muncul dalam pemasaran bisnis Gojek. Kebaikan dan kemakmuran dilambangkan dengan warna hijau. Hal ini menunjukkan dedikasi perusahaan Gojek untuk meningkatkan kesejahteraan pelanggannya.

Analisis terhadap iklan Gojek dengan menggunakan aliran semiotika Roland Barthes menghasilkan kesimpulan bahwa iklan tersebut menggunakan simbol untuk merepresentasikan orang, simbol untuk merepresentasikan objek, dan simbol untuk merepresentasikan tindakan yang dilakukan dalam iklan dan pesan yang disampaikannya. Iklan Gojek berhasil membangkitkan suasana ramah dan ceria yang sesuai dengan penawaran perusahaan. Kesimpulan analisis ini adalah iklan Gojek efektif mentransmisikan konsep dengan memanfaatkan simbol-simbol dari kehidupan sehari-hari. Gojek disarankan untuk meningkatkan standar iklan komersialnya secara signifikan dengan memasukkan simbol yang lebih bervariasi. Ini dapat membantu menyampaikan pesan yang lebih jelas dan lebih dalam. Selain itu, sebaiknya pilih strategi periklanan yang lebih imajinatif untuk menarik pemirsa.

Rujukan 

Erlina, S. (2020). Analisis Iklan Bisnis Gojek Menggunakan Konsep Semiologi Roland Barthes. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 22(2), 173-180.

Prasetya, N. (2020). Analisis Semiotik Iklan Bisnis Gojek Berdasarkan Aliran Roland Barthes. Jurnal Komunikasi Visual, 2(3), 133-141.

Rahman, S. (2020). Analisis Iklan Gojek Menggunakan Teori Semiotik Roland Barthes. Jurnal Humaniora, 3(3), 74-79.

Rohman, S. A. (2020). Analisis Semiotik Iklan Bisnis Gojek Menggunakan Aliran Semiotik Roland Barthes. Jurnal Psikologi, 5(2), 1--9. https://doi.org/10.29407/jps.v5i2.1117

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun