Mohon tunggu...
Suarakita
Suarakita Mohon Tunggu... Lainnya - anak muda kritis

sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat "Geram"

23 Agustus 2024   12:48 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:48 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rilis Aksi Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat "Geram"

Semarang, Jawa Tengah 22, Agustus 2024.

Natael Bremana W.B

PMKRI cabang semarang

Mengelabuhi Polisi Melalui Pintu Samping DPRD. 

 

Kamis, 22 Agustus 2024 Semarang Jawa Tengah ribuan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat "GERAM", melakukan aksi demonstrasi dengan tema "Peringatan Darurat, Jokowi Bikin Negara Sekarat".

Adapun tuntunan yang dibawakan oleh GERAM adalah pembatalan revisi UU Pilkada, KPU RI segera melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 & Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 70/PUU-XXII/2024, menolak politik dinasti Jokowi dan kroni, kembalikan demokrasi ke tangan rakyat hingga narasi boikot pilkada dan konsistensi aksi setiap hari untuk merealisasikan tuntunan tersebut, jika DPR bebal untuk tetap mengesahkan revisi UU pilkada.

Aksi yang diawali melalui pintu utama DPRD Jawa Tengah, beralih menuju pintu samping dalam rangka memasuki, menduduki untuk berorasi di halaman Gedung DPRD, sebagai representasi wakil rakyat daerah yang tidak mengakomodir kepentingan rakyatnya.

Cara mengelabuhi polisi pada aksi kali ini cukup cerdik namun kurang gesit, hanya dengan masuk melalui pintu samping cukup efektif untuk membuat polisi terkecoh, bergerak dan mengalihkan personilnya, kendatipun massa aksi tidak kuat mendesak masuk menduduki hingga berorasi di halaman Gedung DPRD, setidaknya gerakan kali ini cukup membuat polisi berpikir gimana caranya membangun border melindungi para pembangkang konstitusi, padahal kami massa aksi hanya ingin, beropini di halaman Gedung DPRD.

Berdasarkan hasil konsolidasi, massa aksi muak dengan ulah dan cara kuno DPR dan Pemerintah dalam mengelabuhi rakyat dengan narasi penenang "Kami Tunda Sementara". Bahkan massa aksi juga muak dengan ulah para politisi, petinggi partai yang bejat, menjual suara rakyat hanya demi kepentingan golongan semata, hingga diperparah Indonesia mengalami krisis yang cukup kronis saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun