Semarang (2/8/2021) – Dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 yang telah mencapai 81.330 diwilayah Kota Semarang, salah satunya di wilayah RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh. Pada wilayah ini kasus Covid-19 yang terkonfirmasi selama bulan Juni – bulan Juli cukup tinggi dan karena terbatasnya fasilitas kesehatan, membuat banyak masyarakat yang terkena Virus Corona terpaksa melakukan Isolasi Mandiri di rumah, hal ini juga dibenarkan oleh Ketua RT 01/ RW 02 di wilayah Kel. Jatingaleh. Diketahui, terdapat 18.460 ton sampah infeksius selama pandemi Covid-19. Bahkan, Limbah berbahaya dan beracun (B3) salah satunya berasal dari Isolasi Mandiri. Meningkatnya kasus Covid-19 juga mengakibatkan kegiatan sekolah dan bekerja dilakukan dari rumah (Work From Home). Alhasil, masyarakat tidak hanya menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tempat tinggal yang sehat pun menjadi perhatian baru masyarakat. Tempat tinggal dengan konsep “Rumah Sehat”, dengan lingkungan yang asri dan terawat serta sirkulasi udara yang bagus dinilai menjadi solusi baru untuk kebutuhan primer masyarakat di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Kedua permasalahan diatas yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19, mendasari Nabilla Tasya Salsabila yang merupakan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro untuk mengajukan program “Desain TPS untuk Sampah Infeksius” yang berasal dari isolasi mandiri dirumah. Selain itu terdapat gagasan untuk membuat “Desain Perencanaan Rumah Sehat” untuk membantu permasalahan akibat banyaknya masyarakat yang menjalani kegiatan hanya dirumah saja.
Program I “Desain TPS” ini ditujukan untuk masyarakat Kelurahan Jatingaleh, karena tidak adanya tempat pengelolaan sampah (TPS) yang memadai di wilayah tersebut. Desain “TPS” nantinya akan diberikan kepada Ketua RT 01, Ketua RW 02 dan dilanjutkan kepada Lurah wilayah Jatingaleh saat Rapat Desa dalam bentuk hard copy proposal yang berisi desain dan RAB. Program TPS Limbah Infeksius ini direncanakan membutuhkan lahan seluas 12×16 m2 yang digunakan sebagai tempat pengolahan sampah yang dipisah menurut jenisnya.
Program ini akan di dukung oleh program sosialisasi kepada warga tentang bagaimana cara membuang sampah/limbah Infeksius yang benar saat melaksanakan isolasi mandiri, agar memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kelurahan Jatingaleh karena sampah infeksius yang berasal dari isolasi mandiri dapat menyebarkan Virus jika tidak ditangani dengan benar. Nantinya jika pandemi Covid-19 ini sudah berakhir, “TPS Sampah Infeksius” ini dapat dialih fungsikan menjadi “TPS 3R” untuk mengelola sampah rumah tangga. Diharapkan nantinya program ini dapat direalisasikan agar sampah yang ada di Kelurahan Jatingaleh tidak menumpuk dipinggir jalan dan menyababkan bau yang tidak sedap.
Program II “Desain Perencanaan Rumah Sehat” dilaksanakan untuk membantu memutus rantai penyebaran Covid-19, juga dalam rangka meminimalisir Covid-19 dan penyakit lainnya bagi penghuni rumah. Desain tersebut nantinya akan diberikan kepada Ketua RT 01 dan Ketua RW 02 wilayah Kelurahan Jatingaleh dalam bentuk hard copy desain dan modul, modul tersebut juga akan dibagikan dan disosialisasikan kepada masyarakat sekitar RT 01/ RW 02 Kelurahan Jatingaleh. Program ini diharapkan nantinya dapat menyadarkan akan pentingnya rumah sehat bagi warga yang ingin membangun atau merenovasi rumah di kondisi pandemi seperti saat ini.
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang membuat banyak permasalahan bagi masyarakat, tetapi dengan adanya Kuliah Kerja Nyata ini mambawa harapan agar Mahasiswa yang merupakan “Agent Of Change” dapat membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan semua program yang ada. Dan dengan adanya program-program KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Mari lawan Covid-19 dan hentikan penyebaran bersama-sama.