Nama : Nazwa Yanin Sefiarafa
NPM : 23010400082
Mata Kuliah : Psikologi KomunikasiÂ
Dosen : Istisari Bulan Lageni,S.Sos, M.I.Kom
Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi
Museum nasional atau sering disebut sebagai musium gajah adalah salah satu museum  yang terletak di jakarta pusat. Kalian pasti bertanya-tanya mengapa biasa disebut sebagai museum gajah?? dikutip dari situs web museum nasional, museum nasional atau biasa disebut sebagai gedung gajah atau museum gajah karena di halaman depan terdapat ornamen patung gajah perunggu yang diberikan oleh Thailand sebagai hadiah Raja Chulalongkorn (Rama V) yang pernah berkunjung ke museum tersebut pada tahun 1871. Museum ini merupakan salah satu museum terbesar diasia tenggara yang berdiri pada tahun 24 april 1778. Museum nasional ini mencakup Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Museum Nasional Indonesia merupakan museum yang menyajikan informasi mengenai ilmu etnografi, arkeologi hingga geografi.
Sejarah museum nasional diawali dengan pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau sering disebut sebagai BG, sebuah lembaga kebudayaan di Batavia. Pada masa pemerintahan Inggris pada tahun 1811-1816, Thomas Stamford  sebagai direktur Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen memerintahkan untu membangun gedung baru yang terletak pada Jln. Majapahit No.3. Bangunan tersebut akan digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan literary society atau perkumpulan penyuka literatur. Pada tahun 1862 koleksi benda bersejarah semakin bertambah sehingga pemerintah Belanda membangun museum baru di lokasi yang masih bertahan kokoh hingga saat ini yang bertepatan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12 yang dahulu disebut dengan Koningsplein West.
Pada tahun 1962 lembaga kebudayaan Indonesia menyerahkan museum ini untuk pemerintahan Republik Indonesia dan sejak saat itu, pengelolaan museum nasional dilakukan di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah itu pada tahun 2005 museum ini dikelola oleh kementrian kebudayaan dan pariwisata dengan disahkannya nama resminya sebagai Museum Nasional Republik Indonesia.
Namun pada tanggal 16/09/2023 terjadi kebakaran pada malam hari yang mengakibatkan gedung A ludes terbakar dan diperkirakan banyak benda bersejarah yang memiliki nilai tinggi habis terbakar. Kebakaran tersebut bermula pada saat petugas keamanan melakukan apel malam, tidak lama setelah itu terjadi ledakan yang cukup besar dari arah bedeng proyek yang sedang mengerjakan renovasi di Museum Nasional. Setelah itu alarm gedung pun berbunyi, namun saat dilihat api sudah membesar dan membakar barang barang yang ada di sekitarnya. Menurut kepala suku dinas penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Asril Rizal mengatakan bahwa penyebab kebakaran tersebut karena korsleting listrik. Pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memberikan pernyataan bahwa pada kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. Namun benda benda bersejarah yang menjadi korban kebakaran tersebut, banyak benda benda yang bersejarah yang hangus terbakar oleh kobaran api.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H