Net Sink adalah konsep dalam bidang mitigasi perubahan iklim di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya tidak lagi menjadi sumber emisi gas rumah kaca (GHG) tetapi malah menyerap lebih banyak karbon dari atsmosfer daripada yang dilepaskannya. Dengan kata lain, ini adalah kondisi dimana aktivitas dalam sektor kehutanan dan penggunaan lahan menghasilkan saldo negatif emisi karbon, sehingga berkontribusi untuk mengurangi konsentrasi GHG di atsmosfer.
FOLU ( Forest and Other Land Use)
Indonesia telah menetapkan target FOLU Net Sink 2030, yang berarti bahwa pada tahun 2030, sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya diharapkan mencapai netralitas karbon atau menjadi net sink, dari deforestasi  dan degradasi hutan, meningkatkan kapasitas penyerapan  karbon dari hutan alami, serta mengurangi emisi dari kebakaran dan dekomposisi gambut, sehingga berkontribusi pada penurunan emisi secara berkeseluruhan.
FOLU Net Sink adalah langkah penting dan ambisius dalam upaya mitigasi perubahan iklim di indonesia, dan itu tidak cukup untuk mengatasi pemanasan global. Karena perlu beberapa point penting yang harus dipertimbangkan, seperti :
1.Kontribusi Yang Terbatas Dalam Skala Emisi Global :
Walaupun FOLU Net Sink dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi emisi GHG, pemanasann global adalah fenomena yang kompleks yang melibatkan berbagai sektor emisi, termasuk energi, industri, transportasi, dan pertanian. Seperti, Indonesia mentargetkan FOLU Net Sink pada tahun 2023 sebesar -140 MtCO, yang berarti sektor ini akan menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskan. Jika hanya mengandalkan sektor FOLU tanpa mengurangi emisi dari sektor lainnya tidak akan cukup untuk mencapai tujuan Paris Agreement dalam membatasi peningkatan suhu global di bawah 2C atau bahkan 1.5C
2.Meningkatkan Sinergi Dengan Sektor Lain :
Indonesia telah mengadopsi pendekatan holistik dalam menghadapi perubahan iklim, yang melibatkan peningkatan abisi dalam adaptasi dan mitigasi di berbagai sektor. Pencapaian FOLU Net Sink harus disertai dengan kebijakan dan tindakan mitigasi di sektor-sektor lain seperti energi dan industri.
a. Energi
  Dengan meningkatkan pembangkitan energi terbarukan, efisiensi energi dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
b. Industri
  Dengan teknologi yang rendah karbon dan manajemen limbah yang lebih baik.
3. Adanya kapasitas Dalam Penyerapan Karbon :
Hutan dan lahan lainnya memiliki kapasitas terbatas dalam menyerap karbon. Meskipun restorasi ekosistem dan manajemen hutan yang berkelanjutan dapat meningkatkan kapasitas penyerapan ini, ada batas maksimal berapa banyak karbon yang dapat diserap oleh ekosistem ini dalam waktu tertentu.
4.Pendekatan, Kolaborasi dan Kerja Sama Global :
Pemanasan global memelukan usaha global yang terkoordinasi. Tidak satu pun negara atau sektor yang dapat mengatasinya sendirian. Kerjasama internasional, transfer teknologi dan dukungan finnasial untuk negara-negara berkembang seperti indonesia sangat pentig untu mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan ketahanan iklim.
a. Paris Agreement
Kesepakatan Paris mengharuskan semua negara untuk menetapkan dan mencapai target NDC mereka dan FOLU Net Sink Indonesia adalah bagian dari komitmen tersebut. Namun, keseluruhan efektivitas tergantung pada komitmen dan implementasi dari semua pihak.
5.Strategi Tambahan :
a. Teknologi Rendah Emisi
  Pengembangan dan pengguaan teknologi rendah emisi di berbagai sektor adalah penting.
b. Pengurangan Emisi
  Selain penyerapan, pengurangan emisi langsuung melalui efisiensi energi, transisi ke energi terbarukan, dan kebijakan ekonomi hijau juuga diperluakan.
c. Adaptasi
  Meskipun mitigasi adalah kuncinya, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi juga penting.
FOLU Net Sink adalah langkah penting dan ambisius dalam upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia, itu sendiri tidak cukup untuk mengatasi pemanasan global. Ini harus menjadi bagian dari strategi komprehensif yang mencakup semua sektor emisi, dengan peningkatan ambisi dalam mitigasi dan adaptasi, serta kerjasama internasional untuk mencapai tujuan iklim global. FOLU Net Sink harus dilihat sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, bukan solusi tunggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H