Mohon tunggu...
Siti NazwaSyairillah
Siti NazwaSyairillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu Rumah Tangga/Mahasiswa

Pelukis Aksara, Penulis Segala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macam-Macam Pamali Orang Sunda, Apakah Kamu Percaya?

18 November 2023   17:44 Diperbarui: 18 November 2023   17:46 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah mendengar istilah "pamali"? 

Bagi kamu  yang tinggal di lingkungan perkampungan kata yang satu ini pasti masih sering kamu jumpai. Pamali sendiri merupakan salah satu budaya tak benda yang sudah sangat kental dan melekat kuat di tengah-tengah masyarakat Indonesia.  Meski sebagian orang kerap meganggap pamali sebagai sebuah mitos dan omong kosong belaka, namun faktanya, di zaman modern ini masih banyak juga masyarakat Indonesia yang sangat percaya kepada pamali.

Pamali adalah sebuah pantangan atau larang yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dan jika pantangan ini tetap dilakukan maka orang yang melanggar tersebut harus membayar konsekuensi tertentu. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki pantangan atau pamali masing-masing. Berikut ini adalah macam-macam pamali yang dipercayai orang sunda.

1. Pamali Diam atau Duduk Di Depan Pintu

Baca juga: La Nina (1)

Pintu merupakan jalan masuk atau keluar menuju sebuah tempat atau ruangan. Lokasi di depan pintu mungkin akan menjadi tempat dimana orang-orang sering berlalu lalang. Karenanya, orang tua zaman dahulu melarang siapapun untuk duduk atau berdiam diri di depan pintu. Mereka percaya bahwa jika seseorang secara sengaja duduk atau diam di depan pintu maka orang tersebut akan sulit mendapatkan jodoh. 

Bagi wanita hamil sendiri, diam di depan pintu dipercaya dapat menyulitkan terbukanya jalan lahir dan mempersulit proses persalinan. Karenanya wanita hamil dilarang keras duduk atau diam di depan pintu.

Sebenarnya jika kita pikir menggunakan logika, diam atau duduk di depan pintu memang merupakan hal yang kurang baik. Hal ini  dapat menghalangi jalan orang lain untuk keluar atau masuk ke dalam suatu tempat atau ruangan. Selain itu, duduk atau diam di depan pintu juga dapat menimbulkan kecelakaan dan tabrakan juga hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Karenanya diam di depan pintu seharusnya memang dihindari terlepas dari mitos pamali yang terkandung di dalamnya.

2. Pamali Makan Menggunakan Piring Besar bagi Wanita Hamil

https://pin.it/3wTcTVo
https://pin.it/3wTcTVo

Di dalam adat istiadat masyarakat sunda, wanita hamil dilarang makan menggunakan piring atau wadah yang besar. Selama hamil seorang wanita diharuskan makan di piring kecil atau pisin.

Makan di piring atau wadah besar bagi wanita  hamil dipercaya dapat membuat ukuran janin menjadi besar. Hal ini dikhawtirkan akan menghambat proses persalinan. Karenanya, orang tua zaman dulu melarang para wanita hamil untuk makan di piring besar.

Terlepas dari kepercayaan orang tua zaman dulu, pamali yang satu ini memang sudah jarang dipercayai oleh masyarakat. Karena pada faktanya, makan di piring besar sama sekali tidak mempengaruhi ukuran janin di dalam rahim seseorang. Justru porsi makan yang berlebihanlah yang dapat mempengaruhi ukuran janin.

3.  Pamali Keluar di Waktu Menjelang Maghrib atau Sareupna

merdeka.com
merdeka.com

Waktu maghrib atau sareupna dipercaya sebagai waktu keluarnya para makhluk ghaib atau lelembut. Orang tua zaman dulu sering mewanti-wanti agar anak-anak segera pulang dan masuk ke dalam rumah menjelang waktu maghrib. Mereka takut jika anak mereka akan diculik oleh lelembut. 

Salah satu mitos yang tersebar kuat di tengah masyarakat sunda adalah adanya  makhluk ghaib bernama kalong wewe dan kulit katincak. Orang tua seringkali menakut-nakuti anak-anak dengan menyebutkan dua makhluk ini supaya tidak keluar menjelang waktu maghrib tiba.

Keluarnya para makhluk ghaib menjelang waktu maghrib ternyata bukan hanya sekedar kepercayaan masyarakat sunda saja. Dalam Islam, Rasulullah SAW juga mengajarkan hal yang selaras, dimana anak -anak kecil dan wanita hamil serta orang-orang dewasa yang tidak memiliki keperluan disarankan untuk segera masuk ke dalam rumah dan tidak berkeliaran di luar tanpa adanya tujuan yang jelas saat waktu menjelang maghrib. Umat muslim dianjurkan untuk bergegas melaksanakan ibadah shalat maghrib, di rumah bagi perempuan serta di mesjid bagi laki-laki. Hal ini dikarenakan waktu maghrib memang merupakan waktu dimana para jin keluar dan mulai aktif.

4. Pamali Keluar Rumah Tanpa Membawa Jimat Bagi Ibu Hamil

https://pin.it/5pmnS5F
https://pin.it/5pmnS5F

Ibu hamil dianggap sebagai orang yang rentan dan mudah tercium keberadaannya oleh makhluk ghaib. Karenanya, orang tua zaman dulu selalu memerintahkan para ibu hamil untuk membawa benda-benda tertentu yang dianggap bisa menjadi perisai untuk melindungi dari gangguan makhluk-makhluk tak kasat mata. Jimat -jimat itu sendiri bisa berupa benda tajam atau bahkan bumbu dapur. 

Benda-benda yang lazim dianggap sebagai jimat diantaranya adalah gunting, peniti, gunting kuku, bawang putih, bangle atau panglai dan lain-lain. Benda-benda tersebut dipercaya ditakuti oleh makhluk-makhluk ghaib sehingga dapat menghindarkan ibu hamil dari gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.

Terlepas dari kepercayaan orang tua, hal yang paling penting dilakukan jika ingin mendapat perlindungan adalah berdo`a dan beribadah serta meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena kepercayaan terhadap perlindungan Tuhan tetap menjadi hal yang paling utama.

5. Pamali Duduk di Atas Bantal

https://pin.it/53ktr0c
https://pin.it/53ktr0c

Bantal merupakan alas kepala yang biasa digunakan orang untuk tidur. Fungsinya adalah untuk menopang kepala supaya tidak pegal dan supaya tidur menjadi lebih nyaman. Orang tua zaman dulu melarang seseorang duduk di atas bantal karena hal tersebut dipercaya dapat memicu timbulnya bisul di pantat orang tersebut.

Percaya atau tidak, sebenarnya duduk di atas bantal tanpa adanya sebab atau keperluan tertentu memang kurang sopan dilakukan mengingat fungsi bantal yang sesungguhnya adalah untuk menopang kepala dan bukan pantat. Hal ini juga berkaitan dengan adab penggunaan suatu barang. 

6. Pamali Tidur Selepas Waktu Ashar sampai Isya

https://pin.it/79b6Hxb
https://pin.it/79b6Hxb

Tidur merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Tidur sendiri termasuk ke dalam aktivitas istirahat untuk memulihkan kembali tenaga dan pikiran. Namun ternyata, tidur tidak bisa dilakukan di sembarang waktu. Ada waktu-waktu tertentu yang sebaiknya tidak diisi dengan tidur. 

Orang tua zaman dulu percaya, jika seseorang tidur di waktu selepas ashar sampai isya, maka orang tersebut akan linglung atau kebingungan ketika terbangun. Sehingga tidur di waktu-waktu tersebut dikatakan sebagai sebuah pamali.

Jika ditinjau dari sisi medis, tidur di sore hari memang tidak memiliki dampak negatif yang signifikan. Hanya saja bagi para penderita insomnia, hal ini dapat memperparah kondisi sulit tidur yang mereka miliki. Hal ini pun dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang sehingga sebaiknya dihindari. 

Itulah sekilas beberapa jenis pamali yang dikenal di masyarakat sunda. Bentuk-bentuk pamali di atas juga mungkin saja dikenal dan dipercayai oleh masyarakat lain diluar suku Sunda dengan konsekuensi yang mungkin saja berbeda. 

Percaya atau tidak, pamali merupakan suatu jenis kepercayaan yang sudah turun temurun dan mendarah daging di dalam diri masyarakat Indonesia. Jadi alangkah baiknya, kita tetap menghargainya terlepas dari kita percaya atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun