Energi listrik merupakan elemen krusial dalam kemajuan suatu wilayah yang dimana penggunaan energi listrik yang diiringi dengan kemajuan teknologi sangat melonjak dengan pesat seiring berjalan nya waktu. Penggunaan energi listrik yang secara terus menerus tanpa adanya kesadaran masyarakat dalam batas pemakaiannya menyebabkan kekurangan energi listrik. Salah satu provinsi yang mengalami kekurangan sumber energi yaitu Sumatra barat. Pada tahun 2007, provinsi Sumatra barat mengalami pemerosotan sumber energi listrik. Pada kasus tersebut di temukan jalan alternatif untuk keperluan energi listrik dengan cara pemanfaatan limbah kelapa sawit mengingat Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit  terbesar kedua di dunia setelah Malaysia.
Salah satu cara untuk menghasilkan biomassa kelapa sawit menjadi energi listrik yaitu dengan cara diolah menjadi biogas untuk bahan bakar (PLTbg). Pengolahan biogas merupakan alternatif pertama yang dilakukan untuk mengubah biogas menjadi energi listrik. Dilansir dari artikel koaksi Indonesia, potensi biogas kelapa sawit menghasilkan 72 MWh/hari berdasarkan hasil survei. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Cicatur nauli,Saragi (2021) mengenai Pengenalan Alat dan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Serta Biogas Plant di PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Hapesong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, metode pengolahan (CPO) yang dilakukan melalui 3 tahap, yaitu sortasi, perebusan, perontokan dan pengepresan. Pada hasil pengepresan (fiber) akan dialirkan menuju stasiun boiler sebagai bahan bakar dan inti akan di alirkan ke stasiun kernel. Pada kernel akan menghasilkan cairan minyak kasar yang akan di alirkan ke stasiun pemurnian. Metode pada pengolahan LCPKS menggunakan anaerobik termofilik yang dimana pada proses akhir ini akan menghasilkan biogas yang bisa digunakan untuk bahan bakar.
Meskipun penelitian mengenai pengolahan limbah kelapa sawit untuk biogas sudah banyak, namun pengoptimalisasi biogas dari limbah sawit masih  membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk hasil yang lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H