Dituduh serobot antrian, seorang driver ojol babak belur dikeroyok. Aksi ini terjadi pada tanggal 26 September 2022. Kronologi ini berawal,saat driver ojol sedang mengantri BBM di SPBU yang berlokasi di Majapahit, Semarang.
Pelaku berjumlah 3 orang,mereka memakai jaket hijau dan hitam,serta kaos berwarna abu-abu. Tragedi ini berawal saat para pelaku sedang antri membeli bensin. Karena tidak membawa uang, kemudian salah satu pelaku mengambilnya di ATM. Karena lama, driver ojol tersebut mendahului mereka.
Karena merasa diserobot,mereka tidak terima dan akhirnya terjadi pemukulan terhadap driver ojol yang dilakukan oleh 3 pelaku. Korban mengalami luka memar di wajah. Tragedi ini dikawal oleh rekan-rekan ojol lintas aplikator Semarang,mereka melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara sampai pelaporan.
Apakah korban layak diperlakukan seperti itu? Hanya karena masalah sepele bisa membuat orang tersakiti,dan ujung-ujungnya hanya membuat diri sendiri merugi.
Wakapolrestabes Semarang AKBP Ardi mengatakan,"setelah melakukan pengeroyokan,pelaku sempat melarikan diri dan bersembunyi di Temanggung."
"Saat antre bahan bakar minyak di SPBU,pelaku sempat diingatkan karena antrian sudah kosong." imbuh korban,Hasto Priyo.
"Tapi,pelaku yang saat itu bersama temannya malah memukul saya." ucap Hasto Priyo.
Berdasarkan pemeriksaan. Saat itu,yang melakukan pemukulan hanyalah 2 orang. Salah satunya kukuh,ia tewas dikeroyok massa driver ojol. Dua lagi,mereka kabur setelah dihampiri oleh driver ojol lain.
Kesalahpahaman dapat membuat terjadinya penindasan dan mengakibatkan orang lain terluka. Maka dari itu,berhati-hatilah dalam bertindak. Jangan mudah terpancing emosi,yang dapat menimbulkan korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H