Mohon tunggu...
Nazwa Aulia Drajat
Nazwa Aulia Drajat Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Suka mencoba hal baru dan suka pada tantangan. Menulis sudah menjadi aktivitas sehari-hari saya. Saat ini saya sedang mencoba aktif di platform media sosial dengan tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bonus Demografi di Surabaya: Bagaimana Strategi Pemerintah dalam Menghadapinya?

27 Oktober 2024   22:15 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Tujuannya agar tercapainya generasi Indonesia emas di tahun 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi. Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan bonus demografi. Pendidikan, menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Artikel ini akan membahas bagaimana kesiapan pemerintah dalam menghadapi bonus demografi di Surabaya.

Dikutip dari CNN, capaian harapan lama sekolah di Kota Surabaya terus meningkat, Pemkot Surabaya terus meningkatkan akses pendidikan baik melalui beasiswa maupun bantuan pendukung pendidikan. Hal ini menandakan bahwa Surabaya sudah siap dalam menghadapi bonus demografi.

Dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang diadakan pada April 2024, Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa bonus demografi harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan. Dengan 70,53% dari total penduduk Surabaya berada dalam kelompok usia produktif, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kemampuan tenaga kerja.

STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN PELATIHAN

Dalam menghadapi bonus demografi, Pemerintah Kota Surabaya telah meluncurkan beberapa program untuk memaksimalkan potensi penduduk usia produktif:

  • Program 1 Keluarga Miskin (Gamis) 1 Sarjana

Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surabaya tahun 2025-2045, Bonus demografi atau kelompok usia produktif  menjadi prioritas utama walikota Surabaya Eri Cahyadi. Dalam RPJPD 2025-2045 tersebut, Pemkot menekankan bagaimana cara memanfaatkan bonus demografi yang ada. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah melalui program 1 Keluarga Miskin (Gamis) 1 Sarjana, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah sarjana dari keluarga kurang mampu. Melalui pemetaan lulusan berdasarkan program studi, pemerintah dapat merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan mengarahkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri.

  • Padat Karya dan Pelatihan Kerja

Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya, pemerintah berupaya membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk melakukan rekrutmen atau seleksi tenaga kerja asal  Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk menngurangi pengangguran dan menghadapi fenomena bonus demografi di Surabaya.

Selain mengupayakan program, pemerintah juga mendorong pentingnya pengembangan SDM dalam mengahadapi bonus demografi. Pemkot Surabaya mengatakan, "Yang saya kuatkan adalah SDM, karena jika tidak menyelesaikan SDM maka semakin banyak orang yang masuk ke umur produktif tapi tidak memiliki kemampuan," ujarnya. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri.

OPTIMALISASI INVESTASI

Untuk menyelesaikan bonus demografi, pemkot berencana memaksimalkan investasi di sektor perdagangan dan jasa untuk pergerakan ekonomi.  Wali Kota Eri menyatakan bahwa potensi industri di sekitar Surabaya harus dimanfaatkan agar perekonomian dapat tumbuh merata dengan penguatan sektor perdagangan dan jasa. Seperti pengembangan infrastruktur pergudangan harus bermanfaat bagi komunitas sekitarnya.

Kesiapan Pemerintah Kota Surabaya dalam menghadapi bonus demografi terlihat dari program yang telah direncanakan. Untuk mewujudkan rencana tersebut, perlu dibarengi adanya kerja sama seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait. Dengan fokus pada pengembangan SDM, terbukanya lapangan pekerjaan, dan optimalisasi investasi, Surabaya berusaha untuk memanfaatkan potensi demografis ini demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui perencanaan yang matang dan komitmen kuat dari pemerintah, diharapkan kota ini dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain yang juga mengalami bonus demografi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun