Mohon tunggu...
Nazwa Aulia Khairunnisa
Nazwa Aulia Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Halo! Perkenalkan saya mahasiswa S1 prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hobi saya bermain badminton, saya juga senang desain grafis dan mengoleksi stiker.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Keluarga dalam Sosialisasi Politik

15 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 15 Januari 2025   22:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sosialisasi pertama kali terjadi yaitu dari lingkungan keluarga, keluargalah yang berperan sebagai agen sosial pertama yang dijalanin oleh setiap individu untuk mempersiapkan diri menjadi anggota masyarakat. Dalam keluarga, orang tua memiliki posisi penting dalam menyampaikan nilai-nilai sosial dan keagamaan, sehingga nilai-nilai tersebut bisa ditanamkan dalam diri remaja atau anak-anak. Kebiasaan keluarga dalam bertindak dan menyikapi segala sesuatu hal dapat menjadi pedomoman yang nantinya di ikuti oleh anak. Keluarga merupakan pendidikan pertama, karena sebelum seseorang mengenal lembaga pendidikan yang lain, pendidikan dalam keluarga lah yang ada. 

Sosisalisasi merupakan suatu tahapan seseorang untuk mendapat wawasan, pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan norma, sehingga mereka bisa ikut serta sebagai anggota komunitas. Sosialisasi politik merupakan suatu proses untuk memperkenalkan sistem politik kepada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tannggapan serta reaksi-resksinya dalam hal politik. Melalui sosialisasi politik, individu-individu diharapkan punya keinginan dan mampu berpartisipasi serta mampu bertanggung jawab dalam kehidupan politik. 

Keluarga merupakan penentuan awal dalam pembentukan generasi masa depan, dan lingkungan keluarga juga menjadi faktor penting yang sangat memengaruhi mutu generasi yang akan datang. Ada berbagai macam nilai dan norma yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya, mulai dari nilai-nilai sosial hingga spiritual. Berbagai macam sikap atau perilaku dari keluarga atau orang tua mempunyai dampak terhadap perilaku individu anak, seperti cara berkomunikasi, interaksi, bahkan cara menghadapi masalah. Setelah mencapai usia dewasa, individu juga perlu memahami hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara. 

Pola hubungan dalam keluarga juga mencerminkan nilai-nilai demokrasi, misalnya, akan memengaruhi sikap demokratis dalam setiap individu dalam keluarga yang bersangkutan, begitupun sebaliknya. Namun, di Indonesia peran keluarga dalam perhatian terkait politik masih kurang, bahkan cenderung apatis dalam kehidupan politik. Dengan kata lain, masih sulit diharapkan adanya peranan keluarga dalam penanaman kesadaran politik dalam kesadaran tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun