Madura, Selasa, 11 Mei 2024, mahasiswa dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mendapat kesempatan istimewa untuk bertemu dengan KH. D. Zawawi Imron, seorang budayawan ternama dari Madura. Acara bertajuk “Talkshow Kebudayaan Dengan Budayawan Madura” ini diselenggarakan di Aula K.H. Moch Syaikhona Kholil Graha Utama, lantai 10, dan dihadiri oleh Rektor UTM, Dr. Safi’, M.H, beserta para dosen Modul Inspirasi.
KH. D. Zawawi Imron, tokoh karismatik Islam Nusantara yang lahir di Desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep pada 1 Januari 1945, membuka sesi dengan sambutan hangat dan membagikan perjalanan hidup serta kontribusinya terhadap kebudayaan dan sastra Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyapa mahasiswa PMM yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, serta membagikan kisah awal karir dan pendidikannya.
“Saya menempuh pendidikan awal di Sekolah Rakyat, kemudian melanjutkan proses menuntut ilmu di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Sumenep. Pada tahun 1985, buku kumpulan sajak saya, Nenek Moyangku Airmata, terpilih sebagai buku puisi terbaik oleh Yayasan Buku Utama. Pada tahun 2012, saya menerima penghargaan The S.E.A Write Award di Bangkok, Thailand,” ucap beliau dengan bangga.
Selama sesi talkshow, KH. D. Zawawi Imron tidak hanya membagikan pengalaman hidup dan pencapaiannya, tetapi juga membacakan salah satu sajak puisi yang sangat menyentuh hati, yaitu puisi tentang ibu. Dengan suaranya yang khas, puisi tersebut mampu membawa suasana menjadi hening dan penuh perasaan.
Kegiatan ini memberikan banyak wawasan dan inspirasi bagi seluruh mahasiswa PMM 4 UTM. Mereka memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kebudayaan dan tradisi Madura, serta bagaimana nilai-nilai tersebut tetap relevan di era modern. Melalui kisah hidup dan prestasi KH. D. Zawawi Imron, mahasiswa belajar tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar. Pengalaman hidup beliau menunjukkan bahwa dengan tekad dan ketekunan, seseorang dapat mencapai prestasi yang tinggi. Kisah perjalanan pendidikan KH. D. Zawawi Imron dari Sekolah Rakyat hingga Pesantren, serta kesuksesan beliau sebagai penulis, menekankan pentingnya pendidikan dan literasi dalam meraih kesuksesan. Dengan mendengarkan langsung pembacaan puisi oleh seorang sastrawan, mahasiswa dapat lebih menghargai keindahan dan kedalaman karya sastra, serta memahami bagaimana sastra bisa menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai dan emosi yang mendalam.
Lebih dari itu, mahasiswa juga mendapatkan wawasan tentang bagaimana membangun karir yang bermakna dan berdampak melalui kontribusi pada kebudayaan dan literasi. Hal ini memotivasi mereka untuk mengejar minat dan bakat mereka dengan serius. Bertemu dengan tokoh-tokoh penting dan rekan-rekan mahasiswa dari berbagai daerah memperluas jaringan dan membangun hubungan yang bermanfaat untuk masa depan akademik dan profesional. Melalui kegiatan modul ini, mahasiswa PMM 4 UTM tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk berkontribusi lebih dalam bidang yang diminati.
Pengalaman bertemu dengan KH. D. Zawawi Imron akan menjadi kenangan berharga dan motivasi kuat bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri dan mencapai cita-cita. Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad dan ketekunan, generasi muda Indonesia dapat terus berkarya dan berprestasi dalam berbagai bidang, termasuk kebudayaan dan literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H