Mohon tunggu...
Nazwa Amalia
Nazwa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam menulis blog, hobi saya traveling dan keliling indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Sistem Pendidikan Indonesia dan Inggris

3 Januari 2024   19:32 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:34 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memiliki peran yang penting terhadap generasi penerus bangsa. Apalagi di jaman globalisasi ini, di mana generasi muda dituntut untuk memiliki pengetahuan serta kemampuan yang luas. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, tentunya tidak terlepas dari sistem pendidikan yang diterapkan oleh setiap negara.Karena setiap negara tentunya memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda, di mana hal tersebut paling cocok untuk diterapkan.Kali ini saya akan membandingkan pendidikan di negara Inggris dan Indonesia.

Indonesia dan negara lnggris memiliki perbedaan dalam sistem pembelajaran yang diterapkan. Seperti halnya dalam menetapkan pendidikan usia dini. Yang mana pendidikan ini sangatlah baik untuk melatih perkembangan motorik anak. Namun, di Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi lingkungannya.

Mari kita mengetahui lebih lanjut perbedaan pendidikan di negara Inggris dan di Indonesia. Di negara inggris sendiri praktik atau sistem pendidikan lebih mementingkan praktek daripada teori berbeda dengan di Indonesia yang sistem pendidikannya lebih mementingkan teori ketimbang praktek.

Di negara inggris terdapat struktur dasar pendidikan yang dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan umur yang pertama diawali pendidikan dasar (pre primary education) yang dimulai dari usia 3-4 tahun. Kedua pendidikan primer (primary education) yang dimulai dari usia 4-11 tahun, Ketiga pendidikan menengah (secondary education) usia 11-16 tahun, pendidikan lanjutan (further education) usia 16-18 tahun, pendidikan tinggi (higher education) usia di atas 18 tahun.

Pendidikan dasar atau pra primer berdasarka undang undang yangdiatur Childcare Act 2006, saat ini telah diberlakukan sistem Early Years Foundation Stage (EYFS). EYFS ditujukan untuk bayi sejak lahir hingga usia 5 tahun

  • Pengembangan pribadi, sosial dan emosi mengajarkan anak untu percaya diri, mengenal hal sekitarnya mengetahui kebutuhan, bisa menentukan salah dan benar, serta belajar untuk berpakaian sendiri.
  • Komunikasi, Bahasa dan Melek Huruf Mengajar anak untuk berbicara jelas, mendengarkan cerita, lagu dan pantun, mendengar dan mengucapkan suara-suara dan mengaitkannya dengan huruf. Mulai mengerti huruf dan kata-kata yang sangat familiar, serta mulai belajar menggunakan pensil sebagai alat tulis.
  • Perkembangan Matematika Mengenal matematika dan angka melalui cerita, lagu, games dan permainan, membuat perbandingan antara 'besar dan kecil', 'berat dan ringan', serta mulai mengenal 'bentuk dan ruang'.
  • Pengetahuan dan Pemahaman tentang Dunia Pengenalan dan membuat pertanyaan terhadap dunia sekeliling. Mengenal teknologi sehari-hari, masa lampau kehidupan di rumah masingmasing, serta kehidupan kultur dan kepercayaan lain.
  • Olahraga atau Perkembangan Fisik Belajar pengontrolan gerakan tubuh, dan mengenal bagaimana untuk menggunakan alat sehari-hari.
  • Pengembangan Kreatifitas Mengenal warna bentuk, mengenal dan mencoba tarian serta musik, dan membuat pekerjaan tangan.

Hal lain pendidikan pada saat primer dan sekunder siswa tidak dikenai biaya melainkan dibiayai oleh pemerintah. Setiap sekolah diaharuskan setiap kelas berisi 30 anak dan setiap anak dikumpulkan berdasarkan kemampuan, hal itu dilakukan supaya anak bisa belajar dengan fokus dan nyaman. Selain sistem pendidikan yang sangat tertata pendidikan di inggris juga memperhatikan betul kualitas guru sebelum guru dapat bekerja dan mengajar merea benar benar dilatih dan wajib mengikuti pelatihan atau kursus yang ditawarkan di beberapa universitas yang ingin dilatih sebagai guru tingkat sekunder atau primer dan biasanya ditempuh selama tiga atau empat tahun setelah itu para guru mendapatkan QTS (Quality teaching status).

Keunggulan lain sistem pendidikan di Inggris yaitu menganut pola press shcematic. Itu artinya bahwa kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi, sehingga akan lebih dapat memahami dan memaknai apa yang diajarkan. Selain itu siswa-siswa dalam belajar tidak seperti banyak mendapatkan tekanan selama bersekolah. Waktu studi di sana lebih singkat daripada di Indonesia. Sekolah bagi mereka adalah tempat untuk bermain, berkreasi, dan berdiskusi

Setelah mengetahui jenjang pendidikan di inggris kini kita membahas tentang jenjang pendidikan di indonesia sama dengan di inggris,jenjang pendidikan di indonesia juga didasarkan dengan usia anak seperti PAUD 3-5 tahun yang metode belajarnya dengan cara bermain, lalu ada TK 5-6 tahun pada saat ini membaca,menulis ,dan ketrampilan, jenjang SD,SMP,SMA pada saat ini siswa belajar teori teori yang ada pada buku. Sistem pendidikan di indonesia yang berorientasi pada nilai. Sistem pendidikan ini telah diterapkan pada saat sekolah dasar atau bahkan pada saat TK.

Lalu untuk tugas yang diberikan guru, inilah yang sangat membedakan Indonesia dengan negara lain. Sebagian besar negara di luar Indonesia tidak memberikan tugas atau pekerjaan rumah. Namun di Indonesia, hampir setiap sekolah akan selalu memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tujuannya baik yakni untuk menambah pengetahuan pelajar, namun hal ini justru bisa membuat mereka bosan dan tertekan.

Tetapi pendidikan di Indonesia juga memiliki keunggulan yaitu dalam kurikulum mata pelajaran mengajarkan mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan tersebut diharapkan akan melahirkan warganegara yang memiliki moral yang baik. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan juga diajarkan mata pelajaran muatan lokal. Dengan mata pelajaran muatan lokal, maka akan dapat membantu melestarikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Itulah perbandingan antara sistem pendidikan di dalam dan luar negeri. Dapat dilakukan sistem pendidikan di Indonesia agar lebih baik lagi harus sedikit meniru sistem pendidikan di negara Inggris yang tidak terlalu banyak memberikan kurikulum mata pelajaran. Pendidikan lebih menekankan pada praktek daripada teori. Selama ini, siswa di Indonesia lebih ditekankan pada aspek kognitifnya saja dan siswa dituntut untuk belajar banyak teori. Akan lebih baik apabila kognitif, afektif dan psikomotornya diberikan secara seimbang. Kesempatan warga untuk memperoleh pendidikan di Indonesia juga masih sulit dijangkau. Padahal pemerintah mencanangkan dana sebesar 20% dari APBN untuk pendidikan. Akan tetapi istilah sekolah gratis masih belum terealisasikan pada kenyataannya. Pemerintah harus mengatur ulang pendanaan yang diberikan agar setiap warga dapat merasakan pendidikan secara merata. Guru di Indonesia juga harus dibina lagi hatinya supaya bisa melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing dan pendidik dengan baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun