Pada Selasa, tanggal 12 Januari 2024, sebuah kegiatan rutin yang menginspirasi dilaksanakan di Rumah Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Tegiri 2. Acara ini menjadi momentum yang luar biasa antara Kelompok Wanita Tani lokal dengan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 085 dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam pertanian lokal, khususnya dalam pembuatan media tanam serta pembibitan. Media tanam menggunakan polybag atau pot dalam skala kecil. Polybag merupakan plastik hitam dengan lubang-lubang sebagai sirkulasi tanaman. Polybag ini digunakan untuk menjadi wadah pengganti pot dalam menanam tanaman.Tetapi apa yang membuatnya begitu menarik adalah bagaimana kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan bagi para anggota KKN 085 UMY.
Dusun Tegiri 2, sebuah tempat yang mungkin tidak terdengar begitu besar di peta, namun penuh dengan semangat dan keinginan untuk berkembang.Rumah Ketua KWT menjadi panggung utama di mana tekad untuk meningkatkan produktivitas pertanian mekar dengan kuatnya. Kelompok Wanita Tani yang berdedikasi telah menginisiasi kegiatan ini dengan harapan membawa perubahan yang berarti bagi komunitas mereka.
Proses pembuatan media tanam dan pembibitan bukanlah sekadar tugas rutin yang harus diselesaikan, tetapi sebuah perjalanan pembelajaran yang mendalam. Di bawah bimbingan yang cermat dari anggota KWT yang berpengalaman, kami banyak belajar serta  menggali pengetahuan baru, dan menemukan keahlian yang mungkin selama ini terpendam.Â
Keseriusan dan kekompakan dalam pelaksanaan kegiatan menciptakan suasana yang penuh kehangatan. Diskusi dan tukar pengalaman antaranggota KWT serta mahasiswa KKN 085 menjadi salah satu hal yang tidak terlupakan dalam kegiatan ini.
Dengan berjalan lancar, kegiatan ini tidak hanya menciptakan media tanam dan pembibitan yang berkualitas, tetapi juga menghasilkan dampak positif yang lebih luas bagi komunitas lokal.Â
Dengan demikian, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, setiap tantangan dalam pengembangan pertanian lokal dapat dihadapi dan diatasi dengan baik. Langkah awal yang kecil ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan berkualitas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H