Mohon tunggu...
Nazwa Adissa Anggraini
Nazwa Adissa Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa aktif S1 Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Generasi Z sebagai Agen Moderasi Beragama di Media Sosial

29 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 29 Desember 2024   19:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang berbentuk Republik. Negara Indonesia dibangun atas fondasi yang kaya akan perbedaan, mencakup suku, budaya, bahasa, serta adat istiadat. Perbedaan -- perbedaan ini merupakan aset berharga yang perlu dijaga agar tidak menimbulkan perpecahan atau perselisihan. Indonesia sendiri memiliki keanekaraman dalam banyak hal, termasuk diantaranya, keberagaman agama. Terdapat sebanyak enam agama yang diakui di Indonesia yaitu, Islam, Hindu, Budha, Konghucu, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik. Keberagaman agama yang ada di Indonesia ini mempunyai identitas kuatnya tersendiri. Sehingga, terkadang dengan adanya perbedaan tersebut tidak jarang menimbulkan perpecahan dan konflik antar masyarakat jika tidak adanya penerapan moderasi beragama.

Nurdin (2021) (dalam Wibowo dkk, 2024) mengatakan bahwa moderasi beragama ialah sikap toleran dan seimbang dalam menjalankan ajaran agama. Moderasi beragama adalah sikap saling menghargai atas perbedaan keyakinan yang dimiliki setiap orang. Sikap ini adalah cara untuk menghindari konflik dan menjaga kerukunan dalam negeri. Moderasi beragama ialah menjalankan agama yang diyakini seseorang yang dilakukan dengan cara yang tidak berlebihan atau ekstrim (Putri, 2023). Di era modern saat ini, media digital mengalami kemajuan yang sangat pesat yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap moderasi beragama. Pada era ini, Generasi Z merupakan generasi yang mendominasi kemajuan media digital yang membuat mereka memiliki peranan besar yang mempengaruhi banyak hal salah satunya moderasi beragama (Pute dkk., 2023).

Nurdin (2021) (dalam Wibowo dkk, 2024) mengatakan bahwa moderasi beragama adalah suatu konsep yang mengutakan perilaku toleransi, keseimbangan dan mengindari ekstremisme pada saat menjalankan ajaran agama. Tujuan moderasi ini untuk membangun harmoni pada masyarakat yang beragam dan untuk mencegah konflik yang dapat muncul akibat dari perbedaan keyakinan. Di tengah kemajemukan rakyat Indonesia, penerapan moderasi beragama menjadi sangat relevan dan penting untuk di terapkan ke dalam kehidupan sehari -- hari, terutama pada kalangan generasi muda yang sedang menjalani fase pembentukan identitas diri. Sehingga dalam konteks ini, peran generasi muda adalah untuk memanfaatkan media sosial dengan baik dan bijak.

Asy'ari (2021) (dalam Almunadi dan Takrip, 2022) mengatakan bahwa Generasi Z merupakan orang -- orang yang lahir dari tahun 1995 -- 2010. Dimana, mereka merupakan generasi yang menikmati kemajuan teknologi dan cenderung menghabiskan banyak waktu di internet yang serba cepat dan informatif. Sehingga, mereka dapat mengetahui suatu informasi dengan cepat dan menanggapi suatu fenomena dengan bebas. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya peranan Generasi Z sebagai agen moderasi dalam menjaga kerukunan moderasi beragama dalam keberagaman keyakinan melalui dunia digital atau media sosial (Pute dkk., 2023).

Peran Generasi Z dalam membangun kerukunan moderasi beragama di era digital yang pertama adalah sebagai kontrol sosial. Hal ini disampaikan pada hasil penelitian Salsabila dkk., (2022) yaitu Generasi Z memiliki peran sebagai kontrol sosial dalam media sosial. Generasi Z dapat berperan sebagai agen dalam meningkatkan kerukunan moderasi beragama dengan cara menggunakan media sosial dengan bijak. Maksudnya, apapun yang mereka unggah atau posting bukan merupakan hal -- hal yang berbau kebencian terhadap perbedaan yang dimiliki setiap orang salah satunya perbedaan keyakinan atau agama.

Peran Generasi Z selanjutnya adalah perannya sebagai filter dalam media sosial. Dikatakan dalam penelitian Rahmawati dkk., (2023), peran Generasi Z sangat penting untuk dapat memilah mana informasi yang kredibel mana informasi yang tidak dapat dipercaya (hoax). Hal ini disebabkan karena Generasi Z merupakan generasi yang dianggap lebih mampu dan pintar dalam mengidentifikasi sebuah informasi yang sampai kepadanya. Apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya maupun sebaliknya. Hal ini dianggap penting agar saat ada pihak -- pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar terhadap suatu agama, informasi tersebut tidak lantas akan langsung dipercaya kebenarannya dan mencegah terjadinya rusaknya moderasi beragama dalam suatu negara.

Kita sebagai generasi muda bisa berperan penting menjadi agen moderasi beragama terutama pada era teknologi yang maju pada saat ini. Untuk mengembangkan dan menjaga peranan tersebut, pemerintah maupun masyarakat harus menyusun strategi. Strategi tersebut merupakan jalan untuk mendorong kesadaran Generasi Z menumbuhkan kesadaran moderasi beragama. Upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan dialog dengan masyarakat antaragama untuk menangani kesalahpahaman dan meningkatkan penyuluhan yang berkualitas tentang pentingnya konsep moderasi beragama, khususnya pada tokoh - tokoh agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan moderasi beragama yang disampaikan oleh tokoh agama yang berkualitas pemahamannya, hal itu diharapkan akan menumbuhkan pengetahuan yang berkualitas pula.

Dari uraian yang telah disampaikan diatas, kita dapat simpulkan betapa pentingnya peranan Generasi Z pada moderasi beragama di era digital yang meningkat pesat pada saat ini. Generasi Z merupakan generasi saat ini yang memiliki pengaruh besar pada setiap aspek di negara ini yang diharapkan mampu untuk senantiasa menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam negara ini, yang notabennya adalah negara yang diberikan anugerah oleh Tuhan dengan keanekaragaman yang luar biasa. Generasi Z memiliki peranan penting dalam berpikir, bertingkah laku, maupun menjaga apapun yang dilakukannya dalam masyarakat baik secara nyata maupun di dunia maya (Dewi dan Najicha, 2022). Generasi muda juga sangat berperan penting untuk bersikap moderat dan tidak terlalu fanatik dan tau akan batasan yang sudah di tetapkan serta generasi muda juga diharapkan bisa mengajarkan bagaimana moderasi beragama di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.

Referensi 

Alumunadi, A., & Tarkip, M. (2022). Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Moderasi Pada Generasi Z Melalui Tradisi Khataman (Studi Living Qur’an di SMAN Sumatera Selatan). In Proceeding International Conference on Traditional and Religious Studies , Vol. 1, No. 1, pp. 250-259.

Dewi, N. N., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya menjaga nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat bagi generasi Z. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2(2), 49-54.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun