Mohon tunggu...
Anastasye Natanel
Anastasye Natanel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

pencinta olahraga dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iming-iming Air Kesehatan

5 Desember 2017   12:57 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:33 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama 7 tahun baru kemarin itu saya tahu kalau ternyata produk air alkali yang dulu sering saya konsumsi ternyata manfaatnya tidak sesuperior yang selama ini digadang-gadang.

Dalam kesempatan lain saat saya berkunjung ke Klaten, saya sempat bertanya kepada ibu-ibu di sekitaran Polanharjo, Klaten.

Menurut Ibu Maryatun, salah seorang ibu yang tergabung dalam Rukun Santoso yaitu mereka yang mengolah sampah rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomis. Dia rutin sekali mengonsumsi air untuk diminum. Air yang diminum asalnya langsung dari sumber mata air Umbul Sigedang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Saat saya bertanya apa dia tahu tentang produk air kesehatan seperti air alkali, air oksigen dan sejenisnya, dia hanya menggeleng. Baginya, minum air dari sumber mata air sudah lebih dari cukup. Tidak perlu menyusahkan diri terbawa dengan kebiasaan orang kota yang suka mencoba ini itu.

Sumber mata air Umbul Sigedang ini pula yang digunakan oleh Pabrik Aqua Klaten sebagai sumber air untuk produk mereka. Pemilihan sumber air tentu saja tidak sembarang pilih.

Menurut Erik Rahadian yang bekerja sebagai Quality Control di Pabrik Aqua Klaten, pemilihan sumber mata air dari Danone harus menjalani proses penelitian selama kurang lebih satu tahun. Hal ini untuk membuktikan kalau air yang akan diproduksi nanti layak minum.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Jika pabrik air mineral yang sebagian besar dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia--salah satunya adalah keluarga saya--harus melakukan penelitian selama tahunan untuk mengukur kadar kimia dan biologi sumber air yang akan mereka gunakan sebelum diproduksi. Lalu mengapa kita gampang percaya pada iming-iming produk air kesehatan yang bahkan tidak mengadakan penelitian berkualitas?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun