Lahan gambut merupakan ekosistem lahan basah yang tergenang air sehingga materi-materi tanaman tidak bisa membusuk sepenuhnya. Hal ini membuat produksi bahan organik menjadi lebih banyak dari proses pembusukan yang terjadi sehingga terjadi akumulasi bahan gambut.
Di daerah yang beriklim dingin, vegetasi yang ada pada area gambut umumnya adalah semak-semak dan lumut Sphagnum. Sedangkan di daerah yang beriklim hangat seperti Indonesia, vegetasi yang ditemukan adalah graminoid atau tanaman yang menyerupai rumput dan pepohonan berkayu.
Area gambut dapat ditemukan di berbagai zona iklim dan benua. Bahkan, sebanyak 4,23 juta km atau 2,84% area di permukaan bumi merupakan area gambut. Area ini bisa digunakan untuk kepentingan ekonomi seperti pertanian, kehutanan, ekskavasi untuk menghasilkan energi dan panas, dan banyak lagi.
Akan tetapi, pemanfaatan lahan gambut khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan tidak serta merta bisa digunakan untuk lahan pertanian padi.
Hal itu disebabkan kebanyakan jenis lahan gambut yang ada merupakan lahan berlapis pasir, salah satunya yang ada di kawasan kota Banjarbaru.
Saya dan teman teman dari Program Studi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat melakukan wawancara pada tanggal 09 September 2023 di desa tersebut.
Menurut Warga setempat, Jainuddin khusus untuk lahan gambut di wilayah kota Banjarbaru, yang dapat di manfaatkan untuk tanah subur hanya ada di kecamatan Landasan Ulin.
"Jenis gambut yang ada di Kota Banjarbaru ini mengapa tidak subur karena lapisan bawahnya itu mengandung pasir. Namun beberapa wilayah juga dapat dimanfaatkan dengan hanya sebatas lahan perkebunan sayur, salah satunya di kecamatan Gambut"
Dijelaskannnya, untuk lahan gambut di kecamatan Landasan Ulin, dapat dimanfaatkan untuk lahan perkebunan sayuran karena lapisan bawahnya mengandung mineral.
"Untuk lahan gambut yang ada di Kalimantan Selatan, itu jenisnya ada Dua. Pertama,lapisan bawahnya mengandung pasir dan ke dua tipe gambut yang mengandung mineral,"jelasnya.