     Nama saya Nazril Adi Fahriza, lahir di Tangerang, 9 Mei 2007. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ajil adalah panggilanku di lingkungan rumah dan dipanggil webe saat masuk SMA. Arti nama panjang saya itu adalah Nazril yang berarti baik, Adi berarti pejuang dan Fahriza yang berarti kejayaan. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahku seorang buruh disebuah pabrik, sedangkan ibu saya adalah ibu rumah tangga.
     Saat saya berusia 4 tahun, saya masuk Paud, diusia 5 tahun masuk TK. Tempat TK saya berada dibelakang rumah, waktu itu kadang saya berangkat ke TK sendiri karena sangat dekat ataupun berangkat bersama ibuku. Yang paling saya ingat saat TK adalah Manasik Haji dan Tour berenang ke Bogor. Kedua momen itu sulit untuk diucapkan dengan kata-kata.
     Saya masuk SD pada saat usia 6 tahun, di SDN Kadu 2 saya dapat banyak kenangan, bertemu dengan teman-teman baru. Saat saya TK saya bercita-cita menjadi polisi, lalu saat SD saya ingin menjadi pilot. Pada saat kelas 3 SD saya bersama 3 teman dekat saya selalu bersama disekolah, hingga tak terasa waktu telah berlalu, saya sudah kelas 6. Waktu kelas 6 saya bingung, setelah lulus SD akan lanjut ke SMP atau MTs, disitu saya meminta pendapat orang tua, keluarga dan teman-teman. Pada akhirnya saya memilih masuk ke MTs yaitu MTs Al-Husna YPIHN Curug.
     Di MTs, pada saat MPLS ada hari dimana siswa MPLS harus menginap semalam di MTs. Lalu saat hari acaranya, saya bertemu dengan beberapa teman SD. Setelah beberapa bulan pada saat kelas satu MTs, terjadi pandemi yang membuat sekolah harus berubah menjadi sekolah online atau belajar daring. Tidak terasa waktu sudah berlalu, saya sudah kelas tiga MTs. Pada waktu itu sekolah secara tatap muka susah mulai diperbolehkan tetapi protokol kesehatan sangat diperketat. Waktu pembelajaran biasa atau normal saat kelas tiga sangat sebentar bahkan kurang dari satu tahun ujian praktek, ujian terakhir, kelulusan dan pelepasan.
     Setelah lulus MTs saya mendaftar di SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang. Dan Alhamdulillah diterima. Lingkungan baru, temen baru, semua baru. Saat MPLS ada bagian tampilan demo ekskul yang diadakan di lapangan plur sekolah, setelah itu mengelilingi lapangan satu lagi yang juga dipenuhi oleh demo ekskul . Setelah pembagian kelas, seluruh siswa harus memilih ekstrakurikuler. Disitu saya awalnya hanya memilih ekskul Hispala. Saat jam pelajaran olahraga, ada yang sedang bermain voli, dan saya pun ikut bermain. Setelah bermain, teman saya mengajak saya untuk join ekskul Voli. Disitu saya join ekskul voli, lalu giat latihan. Latihan nya berada di dua tempat yaitu lapangan plur sekolah dan lapangan kecamatan. Setelah beberapa bulan, saya dan beberapa siswa dari kelas lain ditunjuk oleh pelatih untuk mengikuti lomba voli. Beberapa hari kemudian hari lombanya pun tiba. Ditahap pertama tim kami menang, lalu di tahap kedua melawan Tigaraksa, tim kami kalah dan kami gagal lanjut ke babak selanjutnya. Disitu saya sedikit sedih karena itu juga lomba voli pertama saya.
     Dari situ saya tahu, semua hal mungkin bisa tercapai asal mau berusaha sekuat tenaga dan tidak menyerah. Kekalahan memang menyakitkan, tapi hal itu jug bisa menjadi motivasi bagi kita untuk bangkit dan berkembang. Semoga kelak saya akan menjadi pemain voli professional yang dikenal banyak orang.
