Pernahkah kau menatap pagi? Dingin keringat belum mencair, menjajakan cinta hingga penghujung malam. Angin canda tak pernah merelakan senang, terkapar mimpi di angan-angan panjang. Sebelum lekang cahaya di balik tembok, remuk harap ditelan kesenjangan hari. Haruskah aku membelai surya? Sengatnya telah mencakar nafas-nafas beku. Aku ingin kembali: berceritakanmu tentang kematian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI