Setibanya di rumah, aku sangat merasakan aku baik-baik saja. Aku bisa tersenyum dengan nyaman. Memakan makanan dengan lahap. Padahal beberapa jam yang lalu, aku sangat mual untuk memasukan makanan ke dalam perutku. Bahkan sangat ingin aku muntahkan. Tapi setibanya di rumah, semua baik-baik saja. Homesick? Sepertinya.Â
Ceritanya tidak beraturankah? Maaf ya, aku mulai kehilangan caraku menulis. Aku hanya menumpahkan semua yang ada di kepalaku, karena sekarang sedang sangat berisik. Jadi cobalah untuk mengerti.Â
Lalu..Â
Masih saat di Bandung, selama 4 hari.Â
Selama libur, aku sangat bersyukur bisa beristirahat. Meski sebenarnya ada beberapa pekerjaan menumpuk karena aku sempat sakit, bahkan aku sempat membuka laptop untuk bekerja saat di rumah. Overthinking dia datang, dengan membawa beban dan pikiran yang cukup menyakitkan. Beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan setelah selesai berlibur cukup mengganggu. Aku harus memimpin satu rapat di pekan depan. Sesekali aku memetakan apa yang harus aku presentasikan pekan depan. Pikiran itu cukup menganggu.Â
Hingga selama aku istirahat di rumah aku tidak tahu caranya beristirahat. Bingung apa yang harus ku lakukan. Biasanya aku menghubungi teman-temanku untuk bisa bertemu. Tapi nyatanya aku tidak mau bertemu orang, sangat tidak mau, karena membayangkannya akan sangat melelahkan. Padahal biasanya aku tidak pernah ada di rumah. Aku pasti menyempatkan bertemu temanku, tapi baru kali ini aku sangat tidak ingin.Â
Chat whatsapp ku terus berbunyi. Beberapa teman bahkan rekan kerja mengirimiku pesan. Tapi aku sangat tidak ingin membalas bahkan membacanya. Padahal aku tipe yang tidak tahan untuk tidak membalas. Akhirnya aku mematikan data, dan menghapus aplikasi instagram, tiktok, twitter, bahkan weverse.Â
Kegiatanku biasanya fangirling. Tapi sekarang hobi itu tidak menyenangkan. Aku tidak merasakan apa-apa lagi. Melihat para biasku yang terlihat biasa saja. Bosan. Teman teman fangirling ku mulai menghubungi untuk mengajak datang ke event. Aku tidak membalasnya. Mengacuhkannya. Maafkan aku. Aku sepertinya ingin istirahat.Â
Selama di rumah, aku banyak sekali tidur. Dalam 24 jam sepertinya aku tidur 18 jam. Di pagi hari aku aku bangun, 2 jam kemudian aku tertidur karena tidak tau apa yang harus kulakukan. Tak lama bangun di siang hari, lalu 2 jam kemudian aku tertidur lagi. Cukup frustasi karena bosan.Â
Tapi di malam hari, aku membuka laptop untuk bekerja. Menyelesaikan beberapa pekerjaan yang terus menumpuk.Â
Di malam terakhir aku di rumah, tepat tengah malam aku pergi ke toilet untuk buang air kecil. Tidak tau apa yang terjadi, tiba-tiba saja aku mulai menangis, di dalam toilet. Aku mulai menangis tersedu-sedu. Sambil berpikir "aku kenapa menangis, tidak tau tapi aku sangat ingin menangis". Terus menangis selama 5 menit. Setelah mulai mereda, aku sadar apa yang telah terjadi sangat tidak bisa aku kendalikan, entah kenapa. Di malam itu aku tertidur dengan perasaan yang sedih setelah menangis. Emosiku merasakan kesedihan yang teramat sangat hingga cukup sesak.Â