Uang, siapa tak kenal siapa tak sayang uang. Berbagai macam bentuk dan rupa, namun tak perduli bentuk dan rupa yang penting nilainya, karena yang manusia butuhkan sebatas fungsi dari uang tersebut. Sepenggal kalimat diatas mencoba mendeskripsikan kekuatan adidaya uang, dimanapun, kapanpun, tetap saja uang menjadi daya tarik, bahkan motivasi dan alasan seseorang untuk bertebaran ke seluruh bumi.
Kasus penggadaan uang yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng begitu fenomenal, begitu mengubah rasio manusia untuk mendapatkan rizki seketika dipatahkan dengan isu penggadaan uang yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng. Bagaimana tidak, ketika saya melihat video mata terbelalak melihat kemampuan manusia satu ini. Hanya dengan duduk dan melafalkan ayat-ayat tertentu, tak lama kemudian keluar uang dari belakang tubuhnya yang gempal dan bulat. Â
Siapapun manusia pasti menginginkan, membutuhkan uang, bahkan uang payah (masih diragukan ke-halal-annya) sekalipun. Kadang kita tidak peduli karena tuntutan kebutuhan yang tak terelakan bagi manusia. Entah intrik apa yang dilakukan Dimas Kanjeng sehingga mendapatkan uang hanya dengan duduk santai dan sedikit jampe-jampe . Namun yang saya yakini lawan dari irasional adalah keimanan, dimana hal-hal yang menghilangkan akal rasional dapat membuat keimanan kita pun menjadi fluktuatif, tetap istiqomah, yakin bahwa segala hal akan indah pada waktunya apabila kita yakin tak ada yang mampu merubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut mau merubahnya. Maju Indonesia ku, tetap cerdas dan bersahaja. Salam NKRI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H