Dalam era di mana informasi berlimpah dan tuntutan hidup semakin kompleks, pernahkah Anda berpikir bagaimana caranya menjadi orang produktif? Bagaimana caranya agar Anda dapat menggunakan waktu 24 jam Anda dengan sebaik mungkin? Bagaimana Anda dapat mengelola waktu dan energi dengan lebih efisien untuk mencapai produktivitas yang  maksimal?
Mungkin sebagian orang pernah merasakan hal yang sama. Berkeinginan kuat untuk menjalani hari-hari yang lebih produktif sehingga mulai menetukan apa saja yang akan dilakukan, namun pada kenyataaannya hal itu tidak terjadi. Tidak ada rencana yang terealisasikan dan kita kembali berkutat pada rutinitas yang itu-itu saja. Pertanyaannya sekarang adalah mengapa hal itu bisa terjadi?
Sebelum meneliti lebih jauh mengenai bagaimana menjalani hidup yang produktif, kita harus tahu arti dari produktif itu sendiri dan apa saja yang menjadi penyebab permasalahannya. Kata ‘produktif’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kemampuan untuk bisa menghasilkan sesuatu dan dapat dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur  baru. Dalam konteks pekerjaan, produktif merupakan suatu cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan usaha yang maksimal dan dapat selesai tepat waktu.
Jika disimpulkan, aktivitas dapat dikatakan produktif apabila kita berusaha menghasilkan sesuatu yang baru sesuai apa yang diinginkan dengan usaha dan dapat terselesaikan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Kegiatan produktif bisa meliputi hal-hal sederhana yang kita senangi seperti membuat resep makanan baru, menulis cerita, menggambar, membaca buku favorit, dan masih banyak lagi. Namun mengapa kita masih merasa kurang produktif dalam menjalani aktvitas sehari-hari? Apakah segala kegiatan yang sudah menjadi rutinitas harian dapat dikatakan sebagai kegiatan yang produktif?
Tentu hal ini masih menjadi pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh banyak orang, khususnya bagi para remaja yang beranjak dewasa. Tuntutan realita yang ada serta tekanan baik dari segi internal maupun eksternal membuat seseorang merasa harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Namun produktif atau tidaknya suatu kegiatan tentu disebabkan oleh berbagai macam hal, dan salah satu hal yang sering menjadi penghambat seseorang dalam menjalankan aktivitasnya adalah rasa malas. Rasa malas yang mendominasi akan membuat seseorang lebih senang melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti tidur terus-menerus, tidak berolahraga, bahkan menghabiskan waktunya hanya dengan berselancar di sosial media.
Jika sudah seperti itu, bagaimana cara mengatasi rasa malas sehingga kita dapat melakukan kegiatan yang produktif? Mari simak poin-poin yang akan dibahas berikut ini.
- Ketahui Penyebabnya
Hal pertama kali yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi apa penyebab kegiatan kita menjadi tidak produktif. Kita harus mengetahui akar permasalahan yang ada untuk bisa menemukan solusi dan mulai melakukan perubahan.
- Hindari dan Perbaiki
Setelah mengidentifikasi permasalahan, hal yang harus dilakukan adalah mulai memperbaiki diri dan menghindari segala sesuatu yang membuat kita menjadi tidak produktif. Contohnya seperti apabila kita tidak produktif karena tidak bisa membagi waktu, hal yang harus dilakukan adalah perbaiki manajemen waktu dan menghindari kegiatan-kegiatan tidak perlu yang memakan waktu seperti nongkrong bersama teman, tidur terlalu sering, atau kegiatan lainnya agar sisa waktu yang ada dapat digunakan untuk melakukan hal yang produktif sehingga waktu kita menjadi lebih efisien dan tidak terbuang sia-sia.
- Tentukan Target
Hal terpenting selanjutnya yaitu dengan memasang target. Buat jadwal dengan rentang waktu yang telah ditentukan untuk bisa mencapai target yang dicapai. Kegiatan produktif tidak akan berjalan baik jika kita tidak mematok target tertentu. Ciptakan kondisi yang menantang agar kita terpacu untuk menyelesaikan semua target yang telah dibuat.
- Aksi
Imajinasi tanpa batas sering kali membuat kita terjebak dalam impian yang sulit diwujudkan. Untuk mengendalikan hal tersebut, fokuslah pada tujuan konkrit yang dapat diukur dan diraih dengan tindakan nyata. Langkah-langkah kecil yang terperinci akan membuat tujuan menjadi lebih terarah serta meminimalisir ruang imajinasi yang tidak produktif.
- Displin