Mohon tunggu...
Nazla Sabila Rosyad
Nazla Sabila Rosyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Malang yang sedang menempuh sarjana S1 Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKM UIN Malang Bersama Karang Taruna Gelar Acara "Ngerasani Gus Dur" dalam Rangka Memperingati Haul Gus Dur ke-15 di Balai Desa Belung

31 Januari 2025   17:47 Diperbarui: 31 Januari 2025   17:47 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belung, Malang - Mahasiswa Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang bersama Karang Taruna Desa Belung menyelenggarakan acara bertajuk "Ngerasani Gus Dur" pada Minggu, 12 Januari 2025, di Balai Desa Belung. Acara tersebut digelar untuk memperingati haul Presiden Keempat Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, sekaligus mengapresiasi nilai-nilai perjuangan beliau semasa hidupnya.
Konsep acara "Ngerasani Gus Dur" dikemas dalam bentuk talkshow santai yang sarat makna. Para narasumber yang dihadirkan, termasuk tokoh Masyarakat, akademisi, serta berbagai kelompok mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berbicara mengenai perjalanan hidup Gus Dur serta bagaimana beliau menjadikan sembilan nilai utama sebagai prinsip hidupnya. Nilai-nilai tersebut adalah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan lokal.
Ketua Karang Taruna Desa Belung, Dani Awan, menjelaskan, "Kami ingin generasi muda di Desa Belung lebih mengenal Gus Dur bukan hanya sebagai seorang tokoh nasional, tetapi juga sebagai manusia yang penuh keteladanan. Nilai-nilai hidup yang diajarkan Gus Dur sangat relevan untuk kehidupan masyarakat saat ini."
Tidak hanya berisi diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia, yang menjadi salah satu nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh Gus Dur. Sebelum acara dimulai, didahului dengan hadrah yang membawakan berbagai sholawat. Selain itu, terdapat beberapa penampilan yang membawakan makna tersendiri, seperti penampilan pencak silat dari Pagar Nusa, tari sufi yang diiringi puisi bertemakan spiritualitas, serta tari topeng Malangan yang menjadi ciri khas budaya Malang. Penampilan seni lainnya juga memberikan warna tersendiri, membuat suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.
Dengan kehadiran berbagai kalangan, mulai dari pemuda, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemerintah desa, acara ini berhasil menjadi momen refleksi bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sebagaimana yang telah diajarkan Gus Dur semasa hidupnya.
Konsep acara "Ngerasani Gus Dur" dikemas dalam bentuk talkshow santai yang sarat makna. Para narasumber yang dihadirkan, termasuk tokoh Masyarakat, akademisi, serta berbagai kelompok mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berbicara mengenai perjalanan hidup Gus Dur serta bagaimana beliau menjadikan sembilan nilai utama sebagai prinsip hidupnya. Nilai-nilai tersebut adalah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan lokal.
Ketua Karang Taruna Desa Belung, Dani Awan, menjelaskan, "Kami ingin generasi muda di Desa Belung lebih mengenal Gus Dur bukan hanya sebagai seorang tokoh nasional, tetapi juga sebagai manusia yang penuh keteladanan. Nilai-nilai hidup yang diajarkan Gus Dur sangat relevan untuk kehidupan masyarakat saat ini."
Tidak hanya berisi diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia, yang menjadi salah satu nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh Gus Dur. Sebelum acara dimulai, didahului dengan hadrah yang membawakan berbagai sholawat. Selain itu, terdapat beberapa penampilan yang membawakan makna tersendiri, seperti penampilan pencak silat dari Pagar Nusa, tari sufi yang diiringi puisi bertemakan spiritualitas, serta tari topeng Malangan yang menjadi ciri khas budaya Malang. Penampilan seni lainnya juga memberikan warna tersendiri, membuat suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.
Dengan kehadiran berbagai kalangan, mulai dari pemuda, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemerintah desa, acara ini berhasil menjadi momen refleksi bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sebagaimana yang telah diajarkan Gus Dur semasa hidupnya.
Acara "Ngerasani Gus Dur" berakhir dengan pesan kebersamaan, menegaskan bahwa nilai-nilai Gus Dur akan terus hidup dalam hati masyarakat Indonesia. Sebelum acara ditutup, para peserta bersama-sama mendoakan Gus Dur dengan penuh khidmat, dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai penutup kegiatan yang bermakna tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun