Malang, 18 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Dharmapharta Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan kegiatan sosialisasi moderasi beragama di Madrasah Ibtidaiyah Kh. Romly Tamim, Desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa-siswi, sebagai upaya untuk mencegah paham ekstrim yang dapat membahayakan kerukunan antar umat beragama.
Dengan mengusung tema Toleransi Beragama, sosialisasi ini menyajikan materi yang membahas pentingnya pemahaman moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Pemateri dari kelompok KKM Dharmapharta memaparkan materi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa-siswi, tanpa menghilangkan nilai-nilai moderasi, menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemateri. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video singkat yang menggambarkan nilai-nilai moderasi beragama.Kegiatan ini semakin hidup dengan sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta, yang menunjukkan antusiasme peserta dalam memahami dan mendalami topik yang disampaikan. Setelah diskusi, acara ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa KKM, siswa, dan guru di Madrasah Ibtidaiyah Kh. Romly Tamim.
Acara yang dilaksanakan di Gedung Utama Madrasah Ibtidaiyah Kh. Romly Tamim, Jalan Raya No. 19 Belung, ini diharapkan dapat memberi wawasan baru tentang pentingnya moderasi beragama di Indonesia, negara dengan keragaman suku dan agama yang sangat tinggi. Indonesia, dengan lebih dari 283 juta penduduk dan 300 lebih suku bangsa, memerlukan moderasi beragama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas antar umat beragama.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKM juga mengingatkan pentingnya toleransi beragama sebagai fondasi untuk menjaga keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Keberagaman Indonesia, yang mencakup enam agama yang diakui negara, harus diperlakukan dengan saling menghormati agar terhindar dari potensi konflik. Penerapan moderasi beragama, sebagaimana dicontohkan pada masa Nabi Muhammad SAW di Madinah, yang mengakomodasi perbedaan suku dan agama, menjadi dasar penting dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas sosial. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan generasi muda di Indonesia dapat lebih memahami pentingnya menjaga toleransi dan moderasi dalam kehidupan sehari-hari, demi tercapainya kerukunan antar umat beragama dan menghindari paham-paham ekstrem yang dapat merusak kedamaian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!