Pentingnya Knowledge Management untuk Efisiensi Perusahaan di Era Digital
 era digital saat ini, peran Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi Berbasis Web semakin dominan dalam menunjang operasional perusahaan. Kemajuan teknologi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mempercepat proses kerja, tetapi juga sebagai fondasi strategis yang memengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan artikel yang disusun oleh Eka Putri Primawanti dan Hapzi Ali (2022), teknologi informasi, sistem informasi berbasis web, serta knowledge management memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan di berbagai sektor industri.
DiPenerapan teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi berbagai proses bisnis, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada tugas-tugas strategis. Artikel ini menyoroti bagaimana penggunaan sistem informasi berbasis web, seperti Enterprise Resource Planning (ERP) atau Customer Relationship Management (CRM), dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional hingga 25% (Alianto & Wijaya, 2014). Tidak hanya itu, manajemen pengetahuan (knowledge management) juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pengetahuan dan informasi di dalam perusahaan dapat diakses oleh karyawan secara efektif.
Kinerja karyawan tidak hanya diukur dari segi kuantitas, tetapi juga dari kualitas pekerjaan yang mereka hasilkan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan TI yang baik mampu meningkatkan efisiensi kerja karyawan hingga 30% (Jaryono & Widuri, 2011). Hal ini sejalan dengan temuan Sawitri (2016) yang menyatakan bahwa TI dan knowledge management memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja karyawan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penting bagi perusahaan untuk terus beradaptasi agar tetap kompetitif di pasar global.
Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja karyawan telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Teknologi informasi, baik berupa perangkat keras maupun lunak, memungkinkan proses kerja menjadi lebih efisien, sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan tepat. Penelitian yang dilakukan oleh Jaryono & Widuri (2011) menunjukkan bahwa perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi secara efektif mampu meningkatkan kinerja karyawan hingga 30%. Dengan bantuan TI, karyawan dapat mengakses data secara real-time, mempercepat pengambilan keputusan, dan meminimalisir kesalahan manual. Ini memberikan dampak langsung pada kualitas output yang dihasilkan oleh karyawan.
Sistem informasi berbasis web, seperti yang dijelaskan dalam artikel Primawanti dan Ali (2022), berperan besar dalam mengintegrasikan berbagai fungsi operasional perusahaan. Sistem berbasis web seperti ERP dan CRM tidak hanya meningkatkan efisiensi komunikasi internal, tetapi juga memudahkan akses data antar departemen. ERP, misalnya, mampu mengintegrasikan berbagai modul seperti keuangan, logistik, dan sumber daya manusia, sehingga seluruh informasi perusahaan dapat dikelola dengan satu platform. Data yang disajikan oleh Alianto & Wijaya (2014) menunjukkan bahwa penggunaan ERP dapat mengurangi kesalahan data hingga 20% dan meningkatkan efisiensi hingga 25%. Dengan demikian, sistem berbasis web memberikan keuntungan besar dalam hal pengelolaan data yang lebih terstruktur dan transparan.
Selain itu, knowledge management (KM) menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kapabilitas karyawan. KM berfungsi sebagai sistem yang mengelola pengetahuan perusahaan, memastikan bahwa pengetahuan tersebut dapat diakses dan digunakan oleh seluruh karyawan.Â
Hal ini sangat penting dalam menjaga kelangsungan operasional perusahaan, terutama jika ada perubahan struktur organisasi atau karyawan baru yang perlu beradaptasi dengan cepat. Menurut Liebowitz (2014), 80% efektivitas KM berasal dari pengelolaan sumber daya manusia dan proses organisasi, sementara hanya 20% berasal dari teknologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara teknologi dan manusia dalam proses manajemen pengetahuan.
Lebih lanjut, manajemen pengetahuan juga membantu perusahaan untuk tetap inovatif dan kompetitif di pasar. Dengan KM yang baik, karyawan dapat berbagi pengetahuan dan ide-ide inovatif yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan proses bisnis. Menurut Handijono (2020), perusahaan yang menerapkan KM dengan baik mampu meningkatkan produktivitas hingga 15%. Selain itu, KM juga membantu perusahaan untuk menghindari "hilangnya pengetahuan" ketika karyawan yang memiliki keterampilan khusus meninggalkan perusahaan, dengan cara mendokumentasikan pengetahuan tersebut agar dapat digunakan oleh karyawan lain.
Kesimpulannya, teknologi informasi, sistem informasi berbasis web, dan knowledge management memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Penelitian dan data yang diungkap oleh Eka Putri Primawanti dan Hapzi Ali (2022) menunjukkan bahwa penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu perusahaan dalam mempertahankan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif. Dengan peningkatan efisiensi kerja hingga 30% dan pengurangan kesalahan data sebesar 20% melalui sistem ERP, seperti yang ditemukan oleh Alianto & Wijaya (2014), perusahaan dapat memaksimalkan produktivitas karyawan.
Namun, perusahaan juga harus memastikan bahwa teknologi yang diterapkan dapat didukung oleh pengetahuan dan keterampilan karyawan melalui sistem knowledge management yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh Liebowitz (2014), kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi KM. Dengan demikian, investasi pada teknologi harus dibarengi dengan pengelolaan pengetahuan yang efektif agar perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif.