Investasi atau penanaman modal adalah aktivitas menempatkan modal atau aset dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Investasi sendiri ada berbagai macam, seperti saham, reksa dana, obligasi, emas, dan lain-lain. Menurut jangka waktunya, investasi ada jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang biasa bertujuan untuk tabungan dana pensiun, sedangkan jangka pendek biasa bertujuan untuk dana darurat. Investasi jangka panjang contohnya adalah investasi emas dan investasi saham. Invesasi jangka pendek contohnya adalah investasi reksa dana dan deposito. Lalu, investasi apa yang cocok untuk pemula? Investasi apa yang memiliki risiko rendah?
Jika kamu masih bingung memilih investasi apa yang cocok, mungkin reksa dana bisa menjadi pilihan. Reksa dana juga cocok untuk para anak muda yang baru memulai investasi. Seseorang yang baru memulai investasi masih dianggap sulit menentukan produk investasi sehingga lebih disarankan untuk memilih investasi yang memiliki risiko rendah. Memang reksa dana memberikan keuntungan tidak sebanyak investasi saham tetapi reksa dana masih lebih menguntungkan dibandingkan menabung di bank biasa.
Reksa dana dianggap memiliki risiko rendah karena melakukan diversifikasi aset. Dikutip dari duwitmu.com, dalam reksa dana uang investor disebar ke berbagai instrumen sehingga jika terjadi resiko kerugian nilainya tidak turun secara bersamaan. Selain memiliki resiko yang rendah, reksa dana juga bisa dimulai dengan modal yang sedikit. Seperti yang dituturkan oleh Personal Finance Advisor, Ayyi Achmad Hidayah, “Kalau sebelumnya minimum investasi reksadana itu sebesar Rp50 ribu. Kini sudah banyak yang menawarkan modal reksa dana dengan modal hanya Rp10 ribu saja.”
Reksa dana juga memiliki Manajer Investasi. Manajer investasi inilah yang membantu kita mengelola dana. Manajer Investasi akan memilih dan memutuskan instumen investasi yang menghasilkan keuntungan yang maksimal. Ini sangat menguntungkan pada pemula mengingat pengetahuan pemula yang masih terbatas. Selain itu, reksa dana mudah dicairkan. Jika kita ingin menjual reksa dana dapat dilakukan dalam kurun waktu 2-3 hari. Reksa dana juga tidak dikenakan pajak. Dikutip dari bareksa.com, penjualan reksa dana tidak dikenakan pajak penghasilan seperti saham sehingga keuntungan yang didapatkan adalah keuntungan bersih.
Reksa dana di Indonesia sudah diawasi oleh OJK. Hal ini membuat kita sebagai investor merasa aman. Selain itu di zaman modern seperti sekarang ini, kegiatan investasi reksa dana sudah bisa dilakukan secara online sehingga lebih memudahkan kita dalam memulai berinvestasi. Sudah banyak aplikasi online yang menjual produk reksa dana. Namun, reksa dana tetap memiliki kekurangan dan risiko. Sudah pasti setiap investasi memiliki risiko. Meskipun risikonya tetap jauh lebih rendah dibandingkan investasi saham Selain itu, kita juga harus membayar biaya investasi seperti biaya untuk Manajer Investasi, biaya untuk penyimpanan, serta biaya operasional reksa dana. Hal ini tentu saja berpengaruh pada return yang diterima investor. (duwitmu.com)
Kekurangan lainnya adalah berpotensinya terjadi kelalaian pada Manajer Investasi. Manajer Investasi bisa saja memilih dan membeli obligasi yang salah, yaitu obligasi yang penerbitnya sedang mengalami masalah finansial. Akibatnya, penerbit obligasi gagal membayar kepada Manajer Investasi dan kita sebagai investor mengalami kerugian. Oleh sebab itu, kita harus melakukan riset dan teliti dalam memilih Manajer Investasi.
Sekian informasi mengenai reksa dana yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu tertarik mencoba berinvestasi di reksa dana? Ayo mulai berinvestasi sedini mungkin. Mulailah dari modal sedikit terlebih dahulu. Walaupun sedikit demi sedikit, itu bisa bermanfaat di masa depan. Yuk kita mulai investasi di reksa dana sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H