Halte bus sebagai ruang publik sangat penting untuk menjadi perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakatnya. Halte menjadi salah satu faktor untuk menunjang tertibnya lalu lintas. Ketika bus berhenti menaikan atau menurunkan penumpang, kemungkinan lalu lintas terganggu cukup besar. Apalagi jika tidak terdapat ruang khusus untuk pemberhentian bus.
Bandung menjadi kota yang ingin saya bahas disini. Salah satu kota besar dengan jumlah penduduk yang padat ini perlu ditinjau ulang kualitas halte busnya. Pasalnya, masih banyak halte tanpa adanya ruang khusus pemberhentian yang tentunya berbeda dengan jalur umum.
Pemberhentian bus yang dilakukan di jalur umum dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan. Coba bayangkan jika sopir bus memberhentikan busnya secara mendadak, sementara tepat di belakangnya ada kendaraan lain yang sedang melaju juga. Hal ini harus menjadi pertimbangan pemerintah Bandung Raya untuk membangun ruang khusus pemberhentian bus.
Tidak jarang juga terdapat sopir bus yang tetap melaju padahal masih ada penumpang yang belum naik. Hal itu disebabkan karena kendaraan di belakangnya mengklakson agar bus tersebut segera melaju, tentu saja karena terjadi penumpukan kendaraan tepat dibelakang bus.
Berbahaya untuk para penumpang jika harus menaiki bus yang sambil melaju, sekalipun dengan kecepatan yang lambat. Apalagi untuk para lansia, ibu hamil, anak kecil, dan juga orang-orang yang memang membawa banyak barang seperti koper dan tas jinjingan lainnya.
Lebih khususnya, halte-halte yang dimiliki oleh transportasi umum “Teman Bus Bandung”. Teman bus Bandung memiliki 5 koridor yang pastinya terdapat banyak halte yang perlu menjadi perhatian. Masih banyak halte-halte yang hanya bermodal papan penanda “Bus Stop” tanpa adanya tempat duduk dan juga ruang khusus pemberhentian.
Tidak sedikit halte-halte yang memang berada di jalur padat kendaraan. Hal ini cukup mengganggu pengguna jalan lainnya karena menyebabkan kemacetan. Penumpang juga harus buru-buru menaiki bus agar bus tidak lama berhenti. Namun hal ini sangat berpotensi untuk membuat penumpang terjatuh, karena bus kembali melaju tanpa menunggu penumpang selesai melakukan pembayaran.
Memang Teman Bus ini terbilang masih baru sebagai transportasi umum di Bandung. Namun tetap saja, pengelola Teman Bus perlu merencanakan pembangunan halte-halte yang layak untuk kedepannya. Saya sebagai pengguna transportasi umum satu ini ingin memberikan saran kepada pengelola teman bus Bandung agar lebih memperhatikan fasilitas setiap haltenya. Hal ini demi menciptakan kenyamanan dan keamanan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H