Mohon tunggu...
Nazili Lukluana Artoma
Nazili Lukluana Artoma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

saya mahasiswa aktif di Universitas Negeri Jakarta jurusan Hubungan Masyarakat & Komunikasi Digital tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tantangan Infrastruktur Pendidikan di Desa Terpencil

12 Juni 2024   17:50 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:11 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbagai kendala di dalam sektor pendidikan Indonesia. Hal ini termasuk kurangnya infrastruktur yang memadai di daerah - daerah terpencil. Hambatan - hambatan ini berdampak negatif terhadap kualitas pendidikan dan aksesibilitas bagi siswa. Krisis ini mencakup dari kurangnya jumlah sekolah yang layak di daerah terpencil, serta buruknya kondisi gedung sekolah terutama daerah terpencil kekurangan infrastruktur mencakup dari fasilitas dasar seperti kelas yang memadai. Situasi ini tentu berdampak pada efektivitas belajar mengajar di dalam kelas.

Keterbatasan ini akan berdampak juga pada guru - guru yang mengajar di sekolah tersebut. Mereka bekerja dengan kondisi fasilitas yang minim dan kondisi yang tidak ideal. hal ini tentu mempengaruhi pada kemampuan dalam mengajar yang berkualitas. Selain itu, akibat dari kekurangan fasilitas banyak guru yang enggan ditempatkan di daerah terpencil, sehingga terjadi kekurangan tenaga pengajar disana.

Untuk mengatasi masalah ini, Pertama pemerintah dan berbagai pihak terkait diperlukan upaya nyata untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan Indonesia. Investasi dalam pembangunan yang besar dalam pembangunan dan perbaikan fasilitas sekolah. Hal ini mencakup pembangunan gedung sekolah yang baru di daerah - daerah terpencil, renovasi sekolah yang sudah rusak, serta penambahan fasilitas yang mendukung.  Dan untuk memastikan investasi ini benar - benar berjalan, perlu adanya pemantauan dan evaluasi yang ketat. Dengan investasi yang terarah dan tepat, akan mendapatkan lingkungan pendidikan yang lebih baik bagi seluruh anak indonesia, tanpa terkecuali.

Lalu selanjut nya yang kedua, penyediaan sarana belajar yang memadai. Banyak saran belajar di desa terpencil yang belum memadai, seperti meja yang sudah terlalu tua, papan tulis yang terlihat kusam karena sudah lama dipakai, serta pencahayaan yang kurang memadai saat belajar berlangsung. Karena sarana belajar yang memadai dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang lebih efektif.

Selanjutnya yang terakhir, perlu nya kebijakan yang mendukung pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas. Seperti pengalokasian anggaran secara merata untuk daerah terpencil, pemerataan distribusi tenaga pengajar yang merata, dan kurikulum yang seragam memastikan semua siswa mendapatkan standar pendidikan yang sama. Tentu nya tidak hanya meningkatkan pemerataan kualitas tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antar wilayah.

Untuk mengatasi tantangan akses pendidikan di desa membutuhkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, guru, dan masyarakat. Melalui langkah - langkah di atas askes pendidikan di desa terpencil akan meningkat. Dengan demikian, diharapkan desa terpencil dapat mendapatkan fasilitas pendidikan yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun