(18/11/2022) Pelatihan Pembuatan Motif Shibori dari Pewarna Alami Daun Jati di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim UNNES GIAT 3 Gadu bekerja sama dengan ibu-ibu PKK.
Pohon Jati merupakan salah satu komoditas utama di Kabupaten Blora, termasuk di Desa Gadu. Hampir dari keseluruhan bagian pada pohon ini bisa dimanfaatkan manusia mulai dari batang, akar, maupun daunnya. Warga Desa Gadu secara umum memanfaatkan daun jati tersebut sebagai bungkus makanan, seperti bungkus nasi pecel, nasi uduk, lontong, ataupun cabai. Belum pernah ditemui pengolahan lain dari daun jati sehingga perlu sebuah inovasi baru untuk menambah kreativitas dan keahlian warga Gadu.
Untuk mengatasi hal tersebut, Mahasiswa UNNES GIAT 3 mengadakan pelatihan terkait Pembuatan Motif Shibori dari Pewarna Alami Daun Jati di Desa Gadu. Adapun daun yang digunakan dalam pembuatan shibori adalah daun jati yang masih muda berwarna merah kecoklatan. Untuk mendapatkan hasil secara sempurna, daun jati perlu direbus dengan air mendidih sebelum digunakan.
Pelatihan pembuatan shibori ini dihadiri oleh 21 anggota ibu-ibu PKK yang bertempat di Pendopo Balai Desa Gadu. Sebelum memulai pelatihan tersebut, Mahasiswa UNNES GIAT 3 memperkenalkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan shibori, terkhusus kain mori dan cairan pewarna alami dari daun jati yang telah disiapkan. Kegiatan selanjutnya adalah memulai pelatihan dengan melipat kain mori untuk membuat motif, adapun motif yang digunakan adalah segitiga dan persegi. Lalu, diperlukan karet gelang untuk mengunci lipatan pada kain tersebut. Jika semua tahap telah selesai, kain mori yang sudah dibentuk dan dikunci tersebut dicelupkan kedalam pewarna daun jati yang telah disiapkan. Proses pencelupan dilakukan hingga pewarna meresap sampai ke bagian atas untuk hasil yang maksimal. Ketika pewarna telah meresap, kain dapat ditiriskan hingga tidak ada  air yang menetes. Kemudian lipatan kain mori dibuka secara perlahan dan motif shibori akan terlihat.
"Biasanya kami warga Gadu menggunakan daun jati cuma untuk bungkus makanan. Baru kali ini kami belajar memanfaatkan daun jati untuk dijadikan pewarna alami buat bikin motif batik." ucap Ibu Listiyaningsih selaku Ketua PKK Desa Gadu.
Pelatihan ini mendapat banyak respon positif dari ibu-ibu PKK, hal tersebut dapat dilihat dari antusias mereka dalam mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir.
Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Gadu berharap dengan adanya pelatihan ini akan meningkatkan daya pikir warga dalam pemanfaatan sumber daya alam, terkhusus daun jati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H