Rembang, Setelah melaksanakan pendampingan kepada calon pengantin Juli lalu, mahasiswa Unnes Giat angkatan 5 desa Gandrirojo, kecamatan Sedan, kabupaten Rembang membagikan luaran program berbentuk brosur cara penggunaan Elsimil, Minggu (13/08/2023).
Brosur berbentuk cetak dan dokumen dibagikan kepada pemerintah desa yakni pejabat modin yang berhubungan langsung dengan para calon pengantin pada bulan selanjutnya. Pembagian brosur cara penggunaan Elsimil merupakan bagian dari sosialisasi dan pendampingan kepada calon pengantin juga sebagai usaha mencegah generasi stunting dari aspek calon pengantin.
Pejabat modin desa Gandrirojo, Ali Murtadlo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa Unnes Giat 5 atas luaran pada program kuliah kerja nyata ini.
“Sebetulnya dari desa sudah punya ide seperti ini, tetapi tidak ada yang menjalankannya. Jadi, adanya brosur ini baik dalam bentuk hardfile maupun softfile sangat membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan pendampingan kepada calon pengantin.” Ungkap Tadlo.
Tadlo juga sangat menyayangkan brosur tidak dapat dibagikan kepada calon pengantin secara langsung. Hal ini disebabkan belum adanya calon pengantin yang akan menikah pada bulan Agustus dan September.
Elsimil sendiri merupakan sebuah aplikasi berbasis android yang digunakan untuk membuat sertifikat siap nikah dan hamil bagi para calon pengantin. Terhitung sejak pertengahan 2022, BKKBN mewajibkan kepada seluruh pasangan calon pengantin untuk memiliki sertifikat elektronik siap nikah dan hamil. Upaya ini bertujuan untuk menekan angka stunting dan kurang gizi kronis di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H