"Menolak korupsi dengan puisi mungkin tidak akan merubah apapun. Namun, setidaknya niatan baik itu menjadi harapan mendapatkan ridhonya Allah." Menurut dosen BK Universitas Negeri Semarang yang sekaligus inisiator PMK tersebut.
Dalam workshop kepenulisan puisi kali ini, beliau didampingi oleh penyair komunitas Rumah Ilalang Indonesia, Agus Rego Subagyo dari Nganjuk, Jawa Timur.
Kang Rego, panggilan akrab beliau, juga mengajak anak-anak komunitasnya untuk memeriahkan acara parade anak baca puisi yang merupakan bagian dari serangkaian acara roadshow PMK. Parade ini diikuti oleh anak-anak se-kecamatan Sedan yang berhasil tampil memukau dalam membacakan puisi.
Puncak acara roadshow PMK menampilkan live perform pertunjukan sastra dan kesenian oleh para penyair PMK, serta para seniman dan budayawan yang lain. Pada acara ini, Vieri Aldo Kristian, Mahasiswa seni musik Universitas Negeri Semarang juga ikut menyumbang penampilan yang sangat menakjubkan dalam memainkan saksofon. Penampilannya kali ini berkolaborasi dengan santri Pondok Pesantren At- Taufiq dan Teater Saroengan STAI Al- Anwar sebagai opening acara.
Acara roadshow PMK ditutup dengan pembubuhan tanda tangan di kain putih pada background acara sebagai simbol penolakan terhadap korupsi oleh seluruh peserta dan panitia roadshow.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H