Ada beberapa alat permainan edukatif yang memiliki tujuan untuk mengembangkan motoric kasar pada anak usia dini, sebagai contoh alat perminan sepak bola. Selain untuk mengembangkan kemampuan motoric kasar juga akan mengembangkan pada aspek sosial emosional anak usia dini.
Nah jika kita telah membahas tentang motoric kasar pada anak tentunya tidak adil jika tidak ada pembahasan tentang motoric halus pada anak usia dini, karena motoric kasar dan motoric halus adalah satu kesatuan yang kedua kemampuan tersebut harus dikembangkan. Motoric halus sendiri memiliki pengertian yaitu aktivitas gerak dimana menggunakan otot- otot kecilnya, seperti jari-jari tangannya, selain itu motoric halus ini juga memerluka koordinasi antara mata dan tangan untuk menghasilkan gerakan yang baik. Sama seperti motoric kasar, motoric halus juga memerlukan stimulus untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.
Adapun beberapa alat permainan edukatif yang dapat mengasah atau mengembangkan motoric halus pada anak usia dini yang akan kita bahas pada artikel ini, yuk kita simak bersama-sama..
Mengapa motoric halus pada anak harus dikembangkan? Karena motoric halus merupakan aspek perkembangan yang dibutuhkan di kehidupan sehari-hari hingga anak dewasa kelak. Selain itu menurut Sumatri (2005) dalam Octaviani dkk (2019) menjelaskan bahwa motoric halus pada anak memiliki tujuan, yaitu: untuk melatih anak mengkoordinasikan antara mata dan tangan, seperti kegiatan mewarnai, membuat kerajinan atau kreativitas dari tanah, dan lain-lain. Sedangkan menurut Sujiono (2009) dalam Octaviani dkk (2019) motoric halus pada anak memiliki tujuan untuk melatih pergelangan tangan anak agar lentur untuk melatih anak melakukan aktivitas mewarnai dan menggambar dengan mudah.
Selain itu ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh anak dengan anak mengembangkan motoric halusnya, yaitu: anak dapat mengendalikan emosinya Ketika sedang melakukan aktivitas yang dapat megembangkan motoric halusnya, seperti menggambar, menulis, dan lain- lain. dengan penegembangkan motoric haalus ini anak dapat mengkoordinasikan antara mata dan aktivitas tangan.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian stimulus dari orang tua kepada anak memberikan tujuan untuk mematangan otot- otot halus pada anak yang akan digunakan pada masa yang akan datang atau pasa saat dewasa nanti dalam kegiatan sehari- hari.
Motorik halus pada anak dapat dipengaruhi atau dikembangkan dengan beberapa faktor, seperti :
- Perkembangan sistem syaraf, faktor ini dapat memengaruhi perkembangan motorik halus anak karena memiliki peran yang penting untuk mengontrol atau mengatur gerakan pada tubuh anak
- Kondisi fisik, motorik adalah gerakan, jadi motorik sangat berkaitan dengan tubuh atau fisik pada manusia. Jadi kondisi fisik juga memengaruhi perkembangan pada aspek motorik
- Aspek psikologi, jika seorang anak memiliki jiwa yang baik atau kondisi psikologi yang baik maka perkembangan motorik halus anak juga akan berkembang baik. Karena anak akan mengoptimalkan dan mengaktualisasikan dirinya sehingga perkembangan motorik nya berkembang pesat
- Usia, perkembangan motorik setiap anak sesuai dengan usia mereka. Karena setiap rentang usia juga memiliki keterampilan motorik halus yang berbeda
Alat permainan edukatif memiki peran yang penting untuk mengembangkan motorik halus pada anak, tentunya alat permainan edukatif tersebut telah sesuai dengan kriteria yang dapat menarik minat anak usia dini, baik dari segi bentuk, warna, ataupun dari segi keamanan.
penulis akan membahas beberapa alat permainan edukatif yang dapat mengembangkan motorik halus pada anak usia dini, yaitu :
- Plastisin atau playdough, Mengapa playdough dapat menjadi alat permainan edukatif untuk mengembangkan motorik halus? Karena pada saat anak memainkan playdough ini jari- jari anak akan terlibat, sehingga permainan ini secara tidak langsung dapat menstimulus perkembangan motorik halus tanpa anak bersusah payah mengembangkannya. Ketut Lestari (2014) mengemukakan urutan atau cara bermain playdough yaitu: (1) tahap pembukaan, dimana di awali dengan membaca doa dan menenangkan pikiran anak agar anak dapat fokus dalam bermain. (2) tahap peralihan, membentuk kelompok dan anak mulai mempersiapkan kegiatan ini. (3) tahap kegiatan, pada tahap ini anak mulai berbagi pengalaman dan dapat dikaitkan pada kegiatan mereka. (4) tahap pengakhiran, mereka mendiskusikan kemampuan anggota kelompok dalam penerapan belajar.
- Balok, pada permainan ini anak dituntut untuk bermain secara aktif, karena aspek pada motorik halus anak adalah kelenturan, kelincahan dan kekuatan. Pada saat mengembangkan motorik halus pada anak ini, anak harus bisa dalam mengkoordinasikan antara mata dan tangan. Gerakan tersebut memerlukan koordinasi yang tepat dan cermat, dan dengan permainan balok ini sesuai dengan aspek pada motorik halus.
- Puzzle, sama seperti alat permainan edukatif lainnya, puzzle juga dapat menjadi alat permainan edukatif yang dapat mengembangkan atau memberikan stimulus untuk perkembangan motoric halus pada anak usia dini, dengan cara seperti apa ? pemberian alat permainan edukatif puzzle ini ada beberapa keterampilan pada anak yang akan dilatih, tentunya keterampilan yang akan dilatih tersebut memiliki hubungan dengan motoric halusnya. Selain itu, permainan puzzle ini memiliki beberapa manfaat atau tujuan yaitu untuk mengembangkan keterampilan dalam mengkoordinasikan antara mata dan aktivitas tangan dengan kegiatan menggabungkan kepingan puzzle hingga menjadi bentuk yang diinginkan, selain itu, anak juga dapat menggunakan jari- jari tangannya untuk memegang puzzle tersebut.
- Finger Painting, kegiatan finger painting ini dapat mengembangkan motoric halu pada anak, karena pada kegiatan ini anak akan melukis dengan jari- jarinya kemudian jari- jari yang telah diberi cat aka ditempelkan ke kertas atau tembok sehingga memiliki keindahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H