Sekayu yang diikuti oleh 24 siswa-siswi SMAN 3 Semarang. Kegiatan ini adalah bagian dari projek kepemimpinan yang diadakan sebagai upaya pengenalan Sejarah lokal Kota Semarang untuk membangun kesadaran Sejarah siswa SMAN 3 Semarang.
Kamis (25/08), Mahasiswa PPG Prajabatan Sejarah Gelombang 2 tahun 2023 adakan Walking Tour di KampungWalking Tour dimulai pukul 07.30 WIB diawali dengan persiapan siswa di halaman depan SMAN 3 Semarang. Persiapan dilakukan dengan sarapan pagi bersama dilanjutkan dengan berjalan bersama menuju lokasi yang jaraknya tidak sampai satu km. Sesampainya di lokasi siswa-siswi berbaris sesuai kelompok masing-masing berdasarkan pembagian yang sudah dilakukan sebelumnya. Terdapat tiga kelompok yang akan berjalan dengan rute yang berbeda mengelilingi Kampung Sekayu. Kelompok 1 dan 2 Â mengikuti rute yang dipimpin oleh Arif, Sedangkan kelompok 3 mengikuti rute yang dipimpin oleh Sis. Â Arif dan Sis sendiri adalah narasumber dalam kegiatan ini yang merupakan pengurus Masjid Taqwa Sekayu.
Sepanjang perjalanan siswa-siswi diberi penjelasan terkait bangunan-bangunan tua yang ada di Kampung Sekayu. Siswa-siswi dengan seksama mendengarkan penjelasan dari narasumber sembari melakukan pengambilan dokumentasi. Setelah siswa-siswi berkeliling Kampung Sekayu. Kegiatan dilanjutkan dengan menggali informasi lebih dalam terkait Kampung Sekayu yaitu melakukan wawancara dengan  Arif dan  Sis sebagai narasumber. Siswa-siswi perlu melakukan hal tersebut guna dituangkan kembali dalam penugasan membuat video.
Kampung Sekayu dipilih sebagai objek pengenalan Sejarah lokal karena keberadaanya ditengah hiruk pikuk Kota Semarang namun eksistensinya masih ada hingga sekarang. Dengan diadakannya Walking Tour ini diharapkan para siswa menyadari dan mengetahui keberadaan Kampung Sekayu sebagai salah satu cagar budaya Kota Semarang, khususnya SMAN 3 Semarang yang masih berada dalam satu lingkungan.
Sekayu sendiri adalah sebuah kampung yang berada di belakang mall Paragon. Kampung ini masih memiliki sisa-sisa arsitektur lampau zaman Hindia Belanda. Kampung Sekayu ini pun kerap kali disebut benteng modernitas karena bersentuhan langsung dengan modernisme kota. Dalam catatan sejarah, Sekayu pernah menjadi pusat pemerintahan Semarang Kadipaten. Â Selain itu Sekayu juga merupakan pusat pengumpulan kayu, bahkan dalam pembangunan Masjid Agung Demak kebutuhan kayu diambil dari Kampung Sekayu. Maka dari itu kampung ini dinamakan Sekayu.
Setelah seluruh rangkaian Walking Tour di Kampung Sekayu selesai siswa-siswi bersama mahasiswa PPG Prajabatan kembali ke SMAN 3 Semarang. Sesampainya di SMAN 3 Semarang peserta didik beristirahat dan makan siang bersama dilanjutkan membuat penugasan berupa video. Setiap kelompok ditugaskan membuat video yang selanjutnya akan diberikan apresiasi bagi kelompok yang videonya paling menarik. Dalam proses pembuatan video siswa-siswi saling bekerja sama membagi tugas sehingga dapat melatih kemampuan problem solving, chritical thinking, serta leadership.
Siswa-siswi SMAN 3 Semarang merasa senang dengan kegiatan walking tour ini. "Seru banget bisa jalan-jalan keliling Kampung Sekayu. Padahal jalan lumayan jauh tapi gak kerasa capek. Sebenernya udah tau Sekayu tapi kayak yaudah aja nggak ngerti seluk-beluknya gimana" ujar Laras, siswi SMAN 3 Semarang.
Arif selaku narasumber pun merasa Kampung Sekayu memang selayaknya dikenalkan lebih luas kepada Masyarakat Kota Semarang khususnya anak-anak muda zaman sekarang. "Kegiatan yang sangat bagus Mbak ini sebagai pengenalan kepada siswa. Memang harusnya begitu kita tidak boleh lupa dan harus mengenalkan sebagian kecil dari Sejarah Kota Semarang apalagi anak-anak muda zaman now", ujar Arif.
Dengan diadakannya Walking Tour ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan siswa-siswi SMAN 3 Semarang terhadap Sejarah lokal Kota Semarang.