Mohon tunggu...
Nazarudin Azhar
Nazarudin Azhar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hirup diri hurip ati. Berusaha lebih memaknai hidup dengan menulis dan mencintai apapun yang menarik dituliskan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

catatan kasmaran, 20

14 Juni 2011   14:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:31 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

- sebuah akhir

jalan setapak ini tak pernah berubah
sejak kesepian pertama dimiliki kelokannya
dan suatu saat seorang peziarah akan lewat
dengan sebaris prosa panjang
tentang ilusi yang selalu minta kau kenang

ranting-ranting tak terkait langsung dengan cuaca
daun yang gugur mencintai bumi lebih dari apapun
pohon dengan sepatah nama itu masih memiliki akar
merangkum segala kesedihan yang mewarnai nadi air

di sebuah bukit
dengan puncak yang akan tetap berupa keasingan
seorang peziarah akan menampung semua embun
dan membasuh wajahnya sebagai wujud kerinduan

10 April 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun