Mohon tunggu...
Nazarudin Azhar
Nazarudin Azhar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hirup diri hurip ati. Berusaha lebih memaknai hidup dengan menulis dan mencintai apapun yang menarik dituliskan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Kasmaran, 13

26 Oktober 2010   12:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di sini, kesedihan purbawi dikekalkan. pada batu-batu di sebalik permukaan jalan, di mana seorang lelaki melewatinya setiap malam. sambil mengingat warna tirai jendela, daun pintu, mungkin juga raut seorang ibu, di rumah yang kini bernama kenangan.

serangga yang kehilangan sayapnya, terhimpun di bawah tiang lampu yang remang. kematian melulu persoalan biasa, selain cinta. diam-diam, lelaki itu melihat dirinya yang lain, melayang menunggang selembar daun, melambai dari arah di mana ia merasa tak akan pernah sampai...

di jalan tak bernama ini, lelaki itu kembali lewat, merasa seperti sunyi yang dikenalnya pada sebuah riwayat. menyapa keheningan," selamat malam..."

26 oktober 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun