malam baru separuh. waktu seperti pejalan yang angkuh.
pada tikungan yang ditaburi serbuk cahaya lampu merkuri, ujung kabut kembali pergi. di sebuah taman, sepasang remaja terdiam, mungkin karena sebuah lagu tengah mengalun, atau karena deja vu menekan ingatan; pada kisah lain, tempat lain.
dari balkon dan tapak gerimis senja tadi, seorang lelaki mengingat kata pertama dari sebuah puisi. ingin sekali ia ucapkan saat ini, mungkin untuk sepi...
28 september 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H