Mohon tunggu...
Nazarudin Azhar
Nazarudin Azhar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hirup diri hurip ati. Berusaha lebih memaknai hidup dengan menulis dan mencintai apapun yang menarik dituliskan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Kasmaran, 11

19 Agustus 2010   11:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada keheningan yang menetes dari rekah bunga ramadan, pada senyap yang meluruhkan daun layu dari tangkai jiwanya yang dihembus kekhusyukkan angin janari, ia mengucapkan salam, menitikan bisik pada serentang rawayan, di atas lembah pemilik kesepian abadi

ada beribu hari yang ingin dilewati kembali jejaknya, merangkaikan diri seperti bunga hitam persembahan bagi kealfaan yang minta disesali. ada bermilyar detik yang mengalir deras seperti airmata dari paras yang tengah melepas topeng khayali. ada bara yang dipadamkan, ada benih api yang berkelindan di pusaran kesadaran

o, kesejukan tak bernama, yang mendesak dari segumpal kesunyian, jadilah kerinduan tak berharap, tetaplah menjadi cinta yang tak bersyarat

19 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun