pada keheningan yang menetes dari rekah bunga ramadan, pada senyap yang meluruhkan daun layu dari tangkai jiwanya yang dihembus kekhusyukkan angin janari, ia mengucapkan salam, menitikan bisik pada serentang rawayan, di atas lembah pemilik kesepian abadi
ada beribu hari yang ingin dilewati kembali jejaknya, merangkaikan diri seperti bunga hitam persembahan bagi kealfaan yang minta disesali. ada bermilyar detik yang mengalir deras seperti airmata dari paras yang tengah melepas topeng khayali. ada bara yang dipadamkan, ada benih api yang berkelindan di pusaran kesadaran
o, kesejukan tak bernama, yang mendesak dari segumpal kesunyian, jadilah kerinduan tak berharap, tetaplah menjadi cinta yang tak bersyarat
19 Agustus 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H