Psikososial adalah istilah yang mengacu pada hubungan pikiran, perilaku, dan kesehatan mental seseorang terhadap kebutuhan atau tuntutan kehidupan sosial. Istilah psikososial ini mulai dipopulerkan oleh seorang psikolog berkebangsaan Jerman-Amerika Serikat, Erik Erikson pada tahun 1950. Erik Erikson mengembangkan teori ini berdasarkan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud.
Menurut Erik Erikson, kepribadian manusia dapat berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Pada setiap tahapnya, akan terjadi dua aspek bertentangan yang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Psikososial
Secara umum, perkembangan psikososial adalah teori yang menjelaskan bahwa terdapat dua faktor atau elemen yang memengaruhi kepribadian seseorang. Adapun dua faktor yang turut memengaruhi tahapan perkembangan psikososial adalah sebagai berikut.
A. Konflik
Di setiap tahapnya, akan ada konflik berbeda yang terjadi dan dapat memengaruhi kepribadian dan kehidupan seseorang. Jika berhasil mengatasi konflik ini, seseorang dapat menjadi individu yang lebih kuat secara mental. Namun, apabila gagal menangani konflik, seseorang mungkin tidak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang kuat.
B. Pengembangan Identitas Ego
Faktor ini berkaitan dengan kesadaran diri yang dikembangkan melalui interaksi sosial. Menurut teori psikososial, identitas ego setiap manusia dapat terus berubah karena adanya informasi baru dan pengalaman dari interaksi sehari-hari dengan orang lain.
Tahapan Perkembangan Psikososial menurut Erik Erikson
Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses perkembangan psikososial pada manusia akan terjadi melalui beberapa tahap yang melibatkan konflik berbeda di setiap jenjang usia. Lebih jelasnya, berikut adalah tahapan perkembangan psikososial manusia menurut Erik Erikson.
1. Tahap I (Usia 0--1 Tahun): Kepercayaan vs Ketidakpercayaan