Mohon tunggu...
Nazar Amrullah
Nazar Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Manajemen Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diam tapi Dicari: Emak-Emak Kalian Pasti Tahu!!!

16 Mei 2024   17:45 Diperbarui: 16 Mei 2024   17:56 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia kita hidup di dunia tidak terlepas dari melakukan interaksi dengan sesama. Begitu juga dengan kita sebagai mansuia harus makan dan minum sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi yang meliputi primer, sekunder, dan tersier. Ketiga kebutuhan tersebut wajib dipenuhi jika tidak akan ada hal yang kurang dalam. Manusia bahkan sampai meninggal dunia (kebutuhan primer : semisal nasi). Tentu saja hal ini akan membuat manusia untuk senantiasa mencari pekerjaan bahkan penghasilan dalam rangka mempertahankan kehidupan dimuka bumi yang sangat luas ini.

Berbicara tentang kebutuhan, saya rasa kita tentu setiap hari pasti akan membutuhkan. Oleh sebab itu, ada tempat yang biasa akan kita kunjungi secara umum terutama di pedesaan angkanya kota yakni sebutan ialah market. Pasar memang menjadi sebuah daya tarik semua orang dan tidak akan terlepas dari semua pertemuan dengan latar belakang yang berbeda. Mereka memang ketemu atas dasar kepentingan maisng-masing. Sebut saja dari pihak produsen yakni penjual mereka diam disana untuk mendapatkan penghasilan demi mendapatkan sebuah "uang" pun juga dengan konsumen yakni pembeli untuk menyerahkan uang dengan dasar mereka membutuhkan sesuatu sebut saja untuk bahan makanan maupun minuman.

Selain itu di pasar memang banyak tipe dan sesuatu yang tersembunyi bahkan sesuatu yang unik. Bagaimana strategi si penjual ketika mereka tidak habis jualan serta mau dikemanakan hal itu, Selain itu, sama juga dengan posisi seorang pembeli mencari strategi untuk mendapatkan barang yang bagus tapi murah ini menjadi sebuah harapan bagi semua konsumen. Jika kita melihat bahwa keterampilan konsumen dalam menawar sesuatu adalah kuncinya serta mengetahui harga pasar yang sesungguhnya. Bagi sosok laki jika mengambil kesimpulan bahwa biasanya kurang bisa menego barang walaupun memang ada. Hal terkait dengan nego biasanya rajanya adalah ibu ibu kita bahkan pasangan kita.

Lalu pertanyaan bagaimana dengan konsep dunia saat ini yang sudah bisa tanpa pasar ?. Hal tersebut memang menjadi pilihan buat kita selaku konsumen terutama ada dampak positif dan negatif. Misalnya bagi masyarakat yang memang memiliki penghasilan yang ekonomi rata-rata ke atas pasti mereka akan membeli dengan online tinggal menunggu grab atau sejenisnya datang di depan rumah tanpa harus capek walaupun dengan harga tinggi. Disisi lain bagi masyarakat ekonomi ke bawah secara rata-rata terutama di kampung mereka udah terbiasa langsung ke pasar karena ada beberapa positif misalnya mereka lebih tau harga pasar dan memang murah serta bisa ditawar, kemudian bisa mereka ketemu sama kawan-kawan yang sudah sejak lama kenal karena pernah bahkan sering belanja serta bisa silaturahim setidaknya. Hal ini saya rasa menjadi sebuah pilihan maisng-masing kita. Bersyukur Kita sebagai warga negara sudah disediakan oleh pemerintah dengan adanya pasar sebagai tempat proses yang jual beli tanpa ada sesuatu yang buruk misal tempat penipuan. Dengan demikian pasar walaupun mereka adalah terdiri dari 5 huruf tetap akan dicari oleh masyarakat karena kebutuhan tidak akan selesai hingga dunia ini berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun