Zakat merupakan salah satu kewajiban setiap muslim dikarenakan rukun islam ke 4. Hal ini di perkuat oleh Rafiuddin, R. (2019) bahwa zakat merupakan satu dari lima pilar dalam rukun Islam, dimana zakat di tunaikan tidak hanya sebagai ibadah vertikal, lebih dari itu zakat merupakan ibadah horisontal yang menjadi jembatan hubungan sosial antara si kaya dan si miskin. Sedangkan menurut Sudarman, A. (2018). zakat dalam aspek sosial ekonomi merupakan suatu instrument yang dapat meredistribusikan penghasilan atau rezeki yang berlebihdari mereka yang memiliki kelebihan rezekidengan mereka yang berkekurangan.
Akan tetapi banyak masyarakat muslim akan tidak sadar akan kewajibannya padahal sudah jelas perintah agama. Hal ini dipengaruh oleh keadaan ekonomi masyarakat muslim yakni pandemi Covid-19. Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S. (2020) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia sehingga banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Menurut Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I. (2020) ada beberapa dampak negatif terhadap ekonomi antara lain ialah mengganggu sektor ekspor dan impor Indonesia, penerimaan pajak yang juga mengalami penurunan, dan produksi akan menurun dikarenkan Indonesia sendiri sangat membutuhkan bahan baku dari China untuk melakukan proses produksi khususnya bahan baku part elektronik, furnitur, plastik, tekstil dan komputer akan tetapi china sedang terganggu ekonomi oleh situasi dan kondisi pandemi Covid-19, dapat menimbulkan dampak yang mengerikan terhadap investasi yang membuat masyarakat akan memilih untuk sangat hati-hati dalam membeli barang bahkan untuk melakukan investasi, serta dampak Covid-19 pada sektor pariwisata juga tidak luput dari ancaman.
Dari beberapa dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Lombok dikarenakan pandemi Covid-19 maka menjadi salah satu faktor rendahnya kesadaran masyarakat. Melihat permasalahan di atas maka penulis mencoba memberikan solusi alternatif melalui program dengan judul karya "Program alarm kebaikan pasca belajar terhadap siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kesadaran berzakat orang tua di pulau seribu masjid".
Program alarm kebaikan meruapakan salah satu strategi dasar dalam rangka menigkatkan minat masyarakat dalam hal berzakat selama pandemi Covid-19 ini. Program ini yang menjadi garda terdepan adalah rekan rekan mahasiswa keguruan pada khususnya yang mengajar di Sekolah Dasar dalam program pengabdian. Pengabdian ini di gagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram tahun 2021. Program kerja dari BEM FKIP Ini mengambil sekolah binaan yang ada di pulau Lombok yakni khususnya Sekolah Dasar/Sederajat. Alasan memilih SD karena menjadikan strategi dasar tahap awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat (Orang Tua Siswa). Hal ini bertujuan agar minat serta kesadaran masyarakat akan tentang zakat dalam masa pandemi Covid-19 di mulai dari putra/putri mereka yang secara tidak langsung merea dapat pendidikan melalui mereka.
Adapun langkah dalam implementasi program ini ialah :
- Tahap persiapan
- Open Recriutment tenaga pendidik dikalangan mahasiswa FKIP
- Pembentukan kelompok berdasarkan mata pelajaran
- Pembekalan dan pengarahan tenaga pendidik (Mahasiswa/i)
- Observasi sekolah dasar yang menjadi objek pengabdian program
- Perizinan pihak pemerintahan desa di lokasi program
- Sosialiasi program di Sekolah Dasar sasaran
- Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksnaan program alarm kebaikan ini sistem ialah sederhana dalam setiap pembelajaran usai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) maka pendidik (mahasiswa) harus memberikan sugesti kepada anak-anak untuk mengingatkan orang tau tentang zakat. Strategi mahasiswa yakni menggunakan PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan kepada siswa Sekolah Dasar. Pekerjaan Rumah yang di berikan akan tetap mengarah kepada orang tua sehingga ini akan menjadi pengingat bagi orang tua mereka secara tidak langsung. Nanti akan di berikanÂ
pertanyaan yang memang mengarah tentang zakat secara langsung serta aka nada pertanyaan bagi orang tua di sana sehingga secara perlahan menjadi sarana dakwah tentang kewajiban berzakat.
- Tahap Kontrol dan Evaluasi
Tahap pengontrolan dilakukan secara rutin oleh Pendidik (mahasiswa) terhadap peserta didik sesuai dengan Pekerjaan Rumah yang sudah diberikan kepada mereka. Sedangkan, tahap evaluasi kegiatan dilakukan setiap hari melihat perkembangan dari hasil siswa dan orang dua berinterakasi dengan orang tua. Pendidik menggunakan Tanya Jawab kepada siswa Sekolah Dasar.
- Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
- Sebagai alternatif dalam meningkatkan kesadaran orang tua dalam berzakat
- Belum ada strategi seperti ini sebelumnya
- Kekurangan
- Program sederhana
- Sulit mengontrol apakah siswa Sekolah Dasar bisa menyampaikan kepada orang tuanya pesan sesuai dengan tujuan program alarm kebaikan.
Program Alarm kebaikan merupakan salah satu strategi dalam tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang berawal dari orang tua peserta didik di Sekolah Dasar di pulau seribu masjid (Lombok). Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak terkait sangat diperlukan agar terjalin koordinasi yang baik selama proses implementasi berlangsung, sehingga seluruh kegiatan yang direncanakan dapat berjalan lancar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI