Budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan prinsip yang sangat penting dalam menjaga keselamatan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa langkah untuk membangun budaya K3 di tempat kerja:
1. Komitmen dari pemimpin: Pemimpin harus menunjukkan komitmen mereka terhadap K3, baik dalam sumber daya, pelatihan, maupun dukungan moral[4].
2. Pengertian tanggung jawab: Setiap individu dalam tim harus memahami perannya dalam menjaga keselamatan. Hal ini menjamin bahwa setiap aspek dari operasi manufaktur memiliki pertimbangan keselamatan.
3. Pembentukan komite keselamatan: Komite ini akan bertindak sebagai penjaga keselamatan, memastikan bahwa standar tertinggi diterapkan. Dengan memiliki representasi dari seluruh tingkatan, komite ini memastikan bahwa semua perspektif diwakili[4].
4. Pelatihan dan kesanitasi: Pelatihan keselamatan yang tepat membantu mencegah kecelakaan dan cedera, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan karyawan[5].
5. Pengendalian akses: Manajemen keamanan fisik meliputi pengendalian akses, manajemen keamanan fisik, dan keberlanjutan lingkungan di tempat kerja[5].
6. Pemeliharaan kesehatan: QHSE berfokus pada pemeliharaan kesehatan karyawan melalui lingkungan kerja yang sehat, seperti pencegahan penyakit, manajemen stres, kesehatan mental, dan akses terhadap perawatan medis yang memadai[5].
7. Pengembangan sistem manajemen: Meningkatkan kesadaran akan bahaya melakukan kesalahan/ kelalaian, mendorong pekerja untuk menjalani setiap prosedur aman dalam semua tahap pekerjaan, dan mendorong pekerja untuk melaporkan kesalahan/ kekurangan sekecil apapun yang terjadi.
8. Dukungan dari pemimpinan: Pemimpin harus menunjukkan komitmen mereka terhadap K3, baik dalam sumber daya, pelatihan, maupun dukungan moral[4].
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif, yang akan mempengaruhi perilaku pekerja, menurunkan risiko kecelakaan, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Sumber: