Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 112 Universitas Hasanuddin yang bertugas di Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, melakukan demonstrasi terkait "Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi untuk Mengurangi Limbah Dapur" dan "Optimalisasi Pemanfaatan Serai sebagai Spray Pengusir Nyamuk Ramah Lingkungan". Mahasiswa KKN-T melakukan sosialisasi dan demonstrasi yang inovatif pada 7 Agustus 2024 di Dusun Congkoe, dengan fokus pada pemanfaatan minyak jelantah dan serai untuk produk ramah lingkungan.
Kegiatan ini mengajarkan warga cara mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan memanfaatkan serai untuk membuat spray pengusir nyamuk. "Pemanfaatan minyak jelantah untuk menjadi sebuah produk bernilai ekonomi dapat membantu dalam mengurangi limbah dapur. Serta untuk produk spray antinyamuk, kita bisa memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar kita untuk bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat", ungkap Yusti.
Minyak jelantah dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi kesehatan dan lingkungan, seperti meningkatkan risiko kanker, obesitas, pencemaran lingkungan, penyumbatan saluran air, dan menurunkan kesuburan tanah. Kemudian bahan dasar spray anti nyamuk, yaitu serai (Cymbopogon citratus) mengandung komponen minyak asiri dengan komponen geraniol (20-40%), citronellal (25-50%), dan citronellol (10-15%) yang menimbulkan aroma, sehingga dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk. Citronellol dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari oleh serangga termasuk nyamuk (Ro'in, dkk., 2020).
Respon warga sangat antusias dengan banyak yang memuji manfaat dari lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah serta spray antinyamuk yang terbuat dari serai. Warga menyadari bahwa kedua produk ini memiliki modal yang rendah dan bahan bakunya mudah ditemukan di sekitar mereka. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah dan spray anti-nyamuk dari serai tidak hanya efektif memanfaatkan limbah dapur dan bahan lokal, tetapi juga memberikan solusi ramah lingkungan.Â
Ibu Satri Asma, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Dusun Congkoe mengungkapkan ketertarikan yang besar agar lilin dan spray tersebut lebih dikembangkan oleh masyarakat. Harapannya bahwa nantinya implementasi proker ini bisa terapkan dengan membuat sebuah produk dari kelompok PKK. Proses pembuatan yang diajarkan dalam sosialisasi dianggap cukup mudah dipelajari oleh warga, meningkatkan keterampilan mereka dalam ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di Desa Lamatti Riaja dan mendorong lebih banyak warga untuk berpartisipasi dalam praktik industri ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah dan bahan lokal, diharapkan desa ini dapat mengurangi limbah dapur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha kecil yang berkelanjutan. Sosialisasi ini juga diharapkan menjadi model untuk desa-desa lain dalam mengembangkan solusi berbasis komunitas yang inovatif dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H