Mohon tunggu...
Nayu
Nayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Manusia

Lagi pengen menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi ke Bahasa Gaul termasuk Revolusi Nilai Sopan Santun dalam Berbahasa?

6 November 2023   10:10 Diperbarui: 6 November 2023   10:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi Bahasa Terhadap Sopan Santun Bahasa Indonesia dalam Era Bahasa Gaul

Bahasa adalah alat utama komunikasi manusia. Bahasa memiliki kekuatan untuk membentuk pemahaman dan hubungan antarindividu. Di Indonesia, Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan untuk komunikasi formal dan sehari-hari. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan perkembangan dramatis dalam penggunaan bahasa, khususnya bahasa gaul atau bahasa informal. Artikel ini akan membahas revolusi bahasa dan tantangan yang dihadapi sopan santun bahasa Indonesia dalam era bahasa gaul.

 Apa yang Terjadi?

Era bahasa gaul adalah istilah yang mengacu pada perubahan signifikan dalam cara orang berbicara dan mengekspresikan diri. Hal ini sering kali mencakup penggunaan kata-kata dan frasa baru yang biasanya tidak ada dalam kamus resmi bahasa Indonesia. Era ini telah didorong oleh media sosial, internet, dan budaya pop yang semakin berkembang pesat.

Salah satu ciri utama era bahasa gaul adalah penggunaan singkatan dan slang yang tak terbatas. Sebagian besar penggunaan ini didorong oleh keterbatasan karakter di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Kata-kata seperti "om," "gan," "cewek," dan "cowok" telah menjadi umum dalam percakapan online. Meskipun ini mungkin tampak seperti tren yang tidak berbahaya, penggunaan singkatan-singkatan ini telah menantang norma sopan santun bahasa yang sudah ada.

Revolusi bahasa telah memicu perdebatan antara kelompok yang mendukung penggunaan bahasa gaul dan yang lebih tradisional. Kelompok pendukung bahasa gaul berpendapat bahwa bahasa harus berubah seiring waktu dan mencerminkan realitas sosial yang ada. Namun, pendukung tradisi bahasa mengkhawatirkan bahwa penurunan norma sopan santun bahasa bisa membahayakan kualitas komunikasi dan budaya bahasa.

Perubahan dalam bahasa selalu merupakan bagian alami dari perkembangan budaya. Namun, saat ini, tantangan yang dihadapi bahasa Indonesia adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara inovasi bahasa dan menjaga norma sopan santun yang ada. Penggunaan kata-kata dan frasa yang kasar atau merendahkan orang lain dapat merusak hubungan antarindividu dan menciptakan ketegangan sosial.

Revolusi bahasa dalam era bahasa gaul adalah gejala global yang juga memengaruhi Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul mencerminkan perubahan budaya dan perkembangan teknologi, tetapi juga menantang nilai-nilai sopan santun bahasa. Pada akhirnya, penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara penggunaan bahasa gaul dan menjaga sopan santun bahasa dalam komunikasi kita. Hal ini akan memungkinkan kita untuk terus menghormati budaya bahasa Indonesia yang kaya dan mendukung komunikasi yang efektif dan saling menghargai dalam era bahasa gaul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun