Mohon tunggu...
Nayna NurulAnmbia
Nayna NurulAnmbia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesional

Berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Literasi Keluarga

11 September 2021   06:28 Diperbarui: 11 September 2021   06:31 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi dewasa ini tengah digemborkan sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan dan bekal berharga dalam kehidupan di era abad-21. Dengan begitu perlu adanya kerjasama semua satuan pendidik dan tenaga kependidikan sera seluruh elemen masyarakat. 

Pemerintah telah memberikan arahannya dalam pedoman Gerakan Literasi Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 yakni mengenai hakikat literasi, pentingnya literasi pada abad 21, implementasi gerakan literasi, untuk lebih jelasnya dapat dijangkau pada halaman : https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/08/panduan-gln.pdf

Pentingnya literasi bagi kehidupan di era abad ke 21 ini untuk mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki daya saing tinggi. Dalam Rakhmawati (2017, hlm. 59) menjelaskan bahwasanya generasi abad 21 memiliki tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Tantangan yang menjadi kemudahan segala bidang namun sebagian ada juga yang menjadi dampak negatif. 

Semua itu tergantung seseorang dalam bertindak. bukan hanya dalam dunia pendidikan, prestasi, ekonomi, sains, karakter, tetapi bidang teknologi dan informasi. Merujuk pada situs resmi Kemendikbud bahwa generasi abad 21 dituntut harus memiliki kemampuan 4c artinya Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). 

Pada masa ini sudah terasa banyak kemudahan dengan adanya teknologi. Anak yang lahir pada masa ini atau disebut juga anak Millenial dimana mereka tidak dapat lepas dari teknologi. Para orangtua di rumah terkadang dibuat jengkel dengan hal itu, beragam cara dan pujuk rayu untuk menjauhkan anak dari teknologi. 

Hal itu dapat dibilang kurang tepat karena sejatinya teknologi sudah masuk dalam kehidupan anak, dipisahkan mungkin dapat menjadi solusi dalam waktu dekat namun sebaiknya kita hanya perlu mengalihkan kebiasaan anak terhadap keterkaitannya dengan teknologi ke arah yang positif. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Mardliyah, Siahaan, & Budirahayu (2020) bahwa Era revolusi industri 4.0 menjadikan anak usia dini tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi terutama penggunaan gadget (Barton, 2012). 

Pendidikan akan mencapai keberhasilan jika adanya kerjasama antara pihak sekolah dan keluarga, begitu juga dalam membangun literasi pada anak. Literasi anak dapat berkembang dan diperoleh di rumah bersama keluarga. Sebagaimana Mardliyah , Siahaan, & Budirahayu (2020) dalam jurnalnya menyebutkan, The Home Literacy Environment (HLE) atau lingkungan literasi keluarga terkait erat dengan minat baca anak usia dini. 

Lingkungan ini menuntut orang tua terlibat aktif mendukung anak dalam membaca dan menulis sejak dini (Yeo, Ong, & Ng, 2014). Menurut Govinda & Diwan (2003: 13-29), peran keluarga merupakan proses keterlibatan aktif baik secara individu maupun kolektif, langsung maupun tidak langsung, dalam pengambilan keputusan, kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan. Sehingga keluarga sangat berpeluang menjadi inspirator dalam membentuk budaya literasi di sekolah. (Aswasulasikin, Ibrahim, Hadi, 2020, hlm. 3)

Setelah 2 pekan melakukan KKN Tematik dalam membangun literasi anak di sekolah dasar secara daring beberapa cara ini berhasil diterapkan dan dapat diterima masyarakat (sekolah dan orangtua siswa) yaitu sebagai berikut: 

a. Menciptakan budaya belajar di rumah. 

b. Memprioritaskan tugas yang terkait secara langsung dengan pembelajaran di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun