Mohon tunggu...
Nayna NurulAnmbia
Nayna NurulAnmbia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesional

Berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembiasaan Literasi di Sekolah Dasar Melalui Program KKN Tematik UPI

9 September 2021   06:31 Diperbarui: 9 September 2021   06:38 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembiasaan Literasi sebagai Bekal Kehidupan di Abad ke-21 

Pembiasaan literasi di SDN Tegallega 1 Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang

oleh Nayna Nurul Anmbia pada 29 Agustus 2021

Pandemi Covid-19 sudah sangat jelas mempengaruhi setiap lini kehidupan tak terkecuali bidang pendidikan. Kuliah Kerja Nyata atau KKN yakni salah satu program kuliah yang juga terdampak pandemi. Namun menyadari kehidupan terus berjalan, musim silih berganti, jam terus berdetik. Maka pandemi tidak akan mampu melumpuhkan bangsa ini, karena seluruh usaha telah dicanangkan untuk kebangkitan bangsa dari masa kritisnya. 

KKN yang bertema 'KKN Tematik Literasi dan Rekognisi MBKM-PUsPresNas' ini dilakukan secara daring dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti aplikasi media sosial dan aplikasi android (WhatsApp, Instagram, dan Zoom). Hal ini tentu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19. KKN kali ini dalam rangka mendukung program pemerintah 'Gerakan Literasi Nasional'. 

Di mana program ini di buat untuk membangun pendidikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Karena kemajuan pendidikan suatu bangsa salah satunya dapat ditingkatkan melalui pembiasaan literasinya. KKN ini dilaksanakan di SDN Tegallega 1 Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang. Kegiatan KKN tersebut diantaranya berupa pendampingan pembelajaran, penguatan pembelajaran, dan pendampingan literasi yang menggandeng 2 guru, 10 siswa dan 10 orangtua. Pedoman yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerangkan bahwasanya literasi sangatlah penting bagi kelangsungan hidup di era abad ke-21 ini.

Terdapat 5 literasi dasar yang harus di kuasai yaitu (1) literasi baca/tulis, (2) literasi numeris, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial dan, (6) literasi budaya dan kewargaan. Hastuti dan Lestari (2018, hlm. 30) menerangkan bahwa literasi bukan hanya mencakup membaca dan menulis tetapi juga memahami, menganslisa dan mengkritisi bacaan. Sehubungan dengan penerapan Gerakan Literasi Nasional dengan adanya kegiatan KKN program tersebut dapat terlaksana di sekolah melalui program pendampingan belajar-mengajar, serta pendampingan literasi keluarga dan masyarakat. 

Pembiasaan adalah tahap awal dalam menerapkan literasi di sekolah. Gerakan Literasi Sekolah atau GLS dapat di terapkan di setiap sekolah dengan adanya sarana dan prasarana bahan bacaan yang memadai, dukungan semua lini masyarakat, serta lingkungan yang kaya akan teks seperti membuat tulisan di setiap sudut sekolah (tempat parkir, ruang kelas, UKS, mading sekolah, dan lain sebagainya). (Burhan, Nurchasanah, & Basuki, 2020, hlm. 373) 

Program KKN yang diterapkan di sekolah ialah pembiasaan literasi pada awal pembelajaran yang berkisar 5-15 menit. Setiap satu pekan terdapat hari khusus untuk kegiatan literasi yang di sebut 'Hari , kegiatan literasi dapat berupa membaca, mendengarkan cerita, mendongeng, bermain tebak kata, bermain angka dengan lagu 'Cari Teman', menonton video, membuat karya dan bereksperimen. Dari beberapa pemaparan di atas dapat diketahui bahwa semua kegiatan itu telah mencakup beberapa jenis literasi dasar.

Sedangkan program yang diterapkan untuk orangtua ialah penguatan dan pendalaman peran literasi terhadap masa depan anak. Apalagi di desa saat ini kebanyakan wali murid seorang pekerjaan pabrik dan orangtua tunggal. Pendampingan belajar oleh orangtua di rumah akan mendukung program literasi, karena kebiasaan itu dilakukan bukan hanya di sekolah tetapi sudah masuk lingkungan keluarga. Dengan begitu, jika setiap rumah menjalankan pembiasaan literasi makan pembangunan pembiasaan literasi akan masuk ke tingkat ranah masyarakat desa.

Sarana dan prasarana bahan bacaan di sekolah amatlah penting, namun jika terdapat kekurangan maka kita dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sebagaimana program kegiatan KKN yang mencakup literasi digital ialah menjangkau perpustakaan online, e-book, dongeng dan e-komik dalam menyediakan bahan bacaan di sekolah. Sistemnya ialah dengan mengunduh aplikasi atau buku lalu disosialisasikan dan dibagikan ke semua orang melalui WhatsApp. Dengan begitu harapannya sarana dan prasarana bukan lagi kendala dalam meningkatkan literasi bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun