Mohon tunggu...
Ratna IntanKurnia
Ratna IntanKurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNNES

Mahasiswi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Inspiratif di Desa Mengori Mendorong Revitalisasi Budaya Tradisi Lokal Suronan

13 Agustus 2023   11:23 Diperbarui: 13 Agustus 2023   11:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim KKN UNNES GIAT 5 Desa Mengori telah menyambangi salah satu warga desa mengori yang menjadi tokoh penggerak tradisi suronan di Dusun Tegal Gohong.   Beliau adalah bapak Abdul Ghofur yang merupakan tokoh kelahiran 1967-an. Beliau merupakan salah satu bagian dari perangkat Desa Mengori yang menjabat sebagai Ketua dusun 1 Dusun Tegal Gohong. Beliau juga aktif dalam kegiatan masyarakat di desa mengori. Salah satu kegiatan yang beliau cetuskan adalah kegiatan suroan guna memperingati bulan suro dalam tanggalan Jawa. Suro (suroan) adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa, yang merupakan salah satu sistem penanggalan tradisional yang digunakan di Indonesia. Penanggalan Jawa memiliki aspek budaya dan religius yang kuat, dan penamaan bulan-bulan dalam penanggalan ini sering kali terkait dengan budaya dan keyakinan Jawa.

Bulan "Suro" adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa, dan biasanya dianggap sebagai awal tahun baru Jawa. Bulan ini memiliki makna dan pentingan yang mendalam dalam tradisi Jawa, dan sering dihubungkan dengan upacara-upacara adat dan keagamaan yang berlangsung pada awal tahun Jawa.

Desa mengori memiliki 4 dusun yaitu Dusun Tegal Gohong, Dusun Mengori, Dusun Wanalaba, dan Dusun Kebantalan. Setiap dusun tersebut memiliki adat istiadat yang berbeda satu sama lainnya. Pada Dusun Tegal Gohong terkenal dengan Masyarakatnya yang cenderung lebih agamis. Dusun Mengori dan Wanalaba merupakan dusun yang masyarakatnya cenderung memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Sedangkan Dusun Kebantalan merupakan dusun terakhir di desa mengori yang masyarakatnya masih memegang erat kebudayaan Jawa. Pada dusun tersebut terdapat sanggar kesenian "Roda Kendali" yang saat ini fokus pada kegiatan Gending Jawa, wayang, dan tarian.

Suroan yang ada di Desa Mengori dilakukan secara tradisi turun temurun dari berkat adanya pak ghofur sebagai tokoh penggerak suroan yang ada disini. Dalam kegiatan ini bertujuan mempersatukan dan mempererat hubungan masyarakat Desa Mengori khususnya Dususn Tegal Gohong.

Dokpri
Dokpri

Penulis : Sri Aji Lestari_Tim KKN UNNES GIAT 5 Desa Mengori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun