Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa
19/07, Desa Mengori Kecamatan Pemalang - Sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang inovatif telah sukses digelar oleh sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 5 UNNES Desa Mengori yang diterjunkan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES. Melalui hasil uji coba yang kreatif, mereka berhasil mengadakan pelatihan yang mengajarkan cara membuat naget kulit pisang yang lezat dan mengoptimalkan pemanfaatan bahan sisa masakan dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan.
Pada Rabu tanggal 19 Juni 2023 bertempat di Dusun Kebantalan Desa Mengori, para mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Semarang memimpin acara pelatihan yang dihadiri oleh warga sekitar. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya mengurangi limbah makanan dan memanfaatkan bahan sisa masakan dengan cara yang inovatif.
Melalui uji coba yang dilakukan selama program KKN mereka, mahasiswa berhasil menemukan metode baru dalam memanfaatkan kulit pisang yang sering terbuang begitu saja khususnya dalam kegiatan produksi UMKM keripik pisang . Dengan kreativitas yang tinggi, mereka mengolah kulit pisang menjadi bahan utama dalam pembuatan naget yang lezat dan bergizi.
Pelatihan tersebut melibatkan langkah-langkah praktis dalam memproses kulit pisang, termasuk proses perendaman, pemotongan, dan peracikan bumbu untuk memberikan cita rasa yang menggugah selera. Para peserta juga diajarkan tentang teknik perendaman dan penggorengan yang tepat untuk mendapatkan naget kulit pisang yang  renyah dan lezat (tidak sepat).
Selain pembuatan naget kulit pisang, kegiatan ini juga membahas tentang pemanfaatan bahan sisa masakan. Peserta diajak untuk berpikir kreatif dalam mengolah sisa-sisa bahan makanan yang biasanya terbuang, seperti sayuran, daging, atau nasi menjadi hidangan yang bergizi dan lezat. Dalam pelatihan ini, para mahasiswa KKN GIAT 5 UNNES Desa Mengori berbagi pengetahuan dan tips praktis kepada peserta mengenai cara mengelola bahan makanan dengan lebih efisien di rumah.
"Kami sangat bangga dengan antusiasme dan partisipasi warga sekitar dalam kegiatan pelatihan ini. Naget kulit pisang adalah salah satu contoh bagaimana kita bisa memanfaatkan bahan sisa dengan kreatif dan memberikan dampak positif bagi lingkungan," kata Putri, salah satu anggota tim KKN GIAT 5 UNNES Desa Mengoriyang terlibat dalam kegiatan ini.
Para peserta juga berkesempatan untuk bertanya langsung kepada mahasiswa KKN GIAT 5 UNNES Desa Mengori mengenai berbagai tips memasak dan trik dalam mengelola bahan sisa masakan. Semangat kolaborasi dan interaksi antara mahasiswa dan masyarakat terlihat jelas dalam acara tersebut.
Kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat setempat. Diharapkan bahwa pesan tentang pentingnya pelestarian bahan makanan dan kreativitas dalam memasak dengan memanfaatkan bahan sisa masakan akan terus menyebar luas di komunitas sekitar. Selain itu, keberhasilan inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi kegiatan serupa di tempat lain.