Anies Baswedan, sebagai calon presiden nomor urut 1 dalam Pilpres 2024, telah menunjukkan kecerdasan dan kemampuan untuk menarik perhatian masyarakat melalui berbagai strategi pemasaran politik yang digunakannya. Dalam konteks pemasaran politiknya, Anis Baswedan membangun citra sebagai pemimpin yang berkomitmen terhadap reformasi dalam sistem pendidikan dan layanan masyarakat. Sebagai calon presiden (capres), Anies Baswedan memiliki daya tarik tertentu dalam pemasaran media politik. Daya Tarik Anies Baswedan Anies Baswedan dikenal sebagai sosok yang karismatik, berpendidikan tinggi, dan memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan yang luas. Hal ini menjadikannya menarik bagi pemilih yang mengutamakan kecerdasan dan integritas dalam diri seorang pemimpin.
Anies Baswedan dan tim pemasarannya menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuan pemasaran politiknya. Salah satunya adalah fokus pada isu-isu penting bagi masyarakat seperti pendidikan, layanan masyarakat, kesejahteraan sosial, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Dengan memilih isu-isu ini, Anies Baswedan dapat menarik perhatian segmen masyarakat yang luas. Target pemasaran dari kampanye Anies Baswedan kemungkinan besar adalah pemilih yang peduli dengan isu-isu pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pembangunan infrastruktur melalui Program Desak Anis yang terbukti disukai oleh banyak orang khususnya kalangan mahasiswa. Selain itu, ia juga dapat menargetkan pemilih muda yang terhubung dengan media sosial. Selain itu, penggunaan media sosial seperti TikTok menjadi salah satu alat yang efektif bagi Anies Baswedan dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat. Melalui live streaming dan konten-konten yang menarik di TikTok, Anies Baswedan dapat memperkuat hubungan dengan pemilih potensialnya.
Dan dengan melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook untuk berkomunikasi langsung dengan calon pemilih. Ia juga sering muncul di acara-acara publik dan wawancara media guna memperkuat citra dan pesannya. Keberhasilan Kampanye Keberhasilan kampanye Anies Baswedan dapat diukur dari tingkat dukungan masyarakat yang diperolehnya selama masa kampanye serta hasil akhir dari pemilihan presiden itu sendiri. Bukti keberhasilannya bisa dilihat dari jumlah suara yang diperoleh saat pemilihan presiden serta apakah visi dan program kerja berhasil diimplementasikan setelah terpilih menjadi presiden. Dalam konteks pemasaran media politik oleh capres Anies Baswedan, penting untuk memperhatikan bagaimana pesannya disampaikan kepada target audiens-nya dengan efektif agar dapat mencapai tujuan kampanyenya. Anies Baswedan juga menyadari pengaruh kekuatan anggaran dalam pembentukan opini di media sosial.
Dalam pernyataannya, Anies mengungkapkan bahwa kandidat dengan dana besar memiliki kemampuan untuk membayar buzzer atau pendengung di media sosial guna membentuk opini yang diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor finansial juga memegang peranan penting dalam pemasaran politik modern. Dengan kombinasi strategi pemasaran politik yang cerdas dan fokus pada isu-isu yang relevan bagi masyarakat serta pemahaman akan pengaruh anggaran dalam pembentukan opini di media sosial, Anies Baswedan berhasil membangun citra sebagai pemimpin yang peduli terhadap kepentingan rakyat dan memiliki komitmen terhadap perubahan positif bagi masyarakat
