Mohon tunggu...
Naila Syifa
Naila Syifa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Kognitif Masa Kanak-kanak Akhir

26 November 2016   05:31 Diperbarui: 26 November 2016   09:38 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam perkembangan  jiwa anak, pada usia 7 - 12 tahun ini anak akan memiliki pengamatan dimulai dari yang komplk menuju pada bagian-bagian. Kemudian dari sikap mereka yang pasif menuju paham kreatif dan mencoa mengerti.lalu dari dunia yang fantasi menuju dunia yang realitas. Pada umumnya usia ini adalah usia anak sekolah dasar,yaitu anak cenderung mengumpulkan macam-macam benda, seperti : batu-batuan, siput, uang logam, dll. Ingatkah anda saat melakukan hal tersebut?

Ingatan pada usia ini sangatlah kuat. Daya memorisasinya besar sehingga pengetahuan yang didapat akan sangat melekat dan daya menghafalnya pun kuat. Saya yakin pasti anda masih megingat pelajaran sekolah dasar daripada pelajaran saat anda masih SMP. Pada usia 8 - 9 tahun anak mengalami kehidupan fantasi. anak akan mulai menyukai cerita - cerita dongeng misalnya timun mas, bawang putih bawang merah, malin kundang, dll. yang memiliki unsur keajaiban dan sesuatu yang mustahil. Kemudian unsur kritik mulai muncul dan anak mulai mengoeksi peristiwa yang teerjadi tapi masih ada usur fantasinya. Anak akan mulai menyuakai hal- hal yang real seperti cerita- cerita kepahlawanan.

Pada umumnya anak lebih emosional daripada orang dewasa. Mereka akan cepat puas. tapi terkadang ia akan merasa takut dan malu untuk memaparkannya. Rasa takut dan cemas ini disebabkan :

  1. Kurangnya pengetahuan dan pengertian anak.
  2. Kurang adanya kepercayaan diri
  3. Kesadaran diri anak bahwa ia masih bodoh dan lemah
  4. Fantasi anak yang sering memutar-balikkan dan membesar-besarkan realitas.

Pada usia ini anak juga belum bisa mengatur diri sendiri.Dia lebih suka tunduk kepada yang lebih tua dan pendidik. Bahkan anak menuntu kebiwaan adab dan sikap yang kokoh. sekolah yang menyajikan kewibawaan, disiplin, tata tertib dan aturan-aturan normatif lainya. Semua inimembangun kemauan belajar anak juga menstimulir ketentuan usaha dan aktifitas anak. Baru pada usia 10 - 11 tahun biasanya tibul rasa kesukaan pada satu atau dua macam pelajaran. Contoh matematika dan ilmu hayat. bagi anak belajar merupakan aktifitas yang menyenangkan. Kemudian pada usia 12 tahun anak tersebut merupakan pribadi yang tenang dan seimbang. Ciri-cirinya adalah : rohani dan jasmani anak dalam kondisi baik.di sertai saatketenangan dari pengendapanperasaan-perasaan,minat yang besar dan segar terhadap macam-macamperistiwa,ingatan yang sangat kuat,dorongan ingin tau yang besar,dan semangatbelajar yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun